News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pengakuan Ayah Vina, ABG asal Subang yang Diculik, Korban Sedang Galau karena Sulit Lamar Kerja

Penulis: tribunsolo
Editor: Endra Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ayah Vina, Agus (kiri) dan Dedi Mulyadi (kanan). Kapolres Subang sedang mendalami motif penculikan Vina, Ayah korban akui pikiran anaknya sedang kacau ijazah masih ditahan sekolah sehingga sulit mencari kerja.

TRIBUNNEWS.COM - Pelaku penculikan Anak Baru Gede (ABG) asal Dawuan, Subang, Jawa Barat, berhasil ditangkap dan diamankan Satreskrim Polres Subang.

Pelaku berinisial SW ditangkap bersama korban penculikan, Vina Susilowati, di sebuah musala pom bensin di Brebes, Jawa Tengah, Sabtu (10/8/2024).

SW ditemukan setelah 10 hari membawa kabur korban.

Saat ini, polisi sedang mendalami kasus dan mencari motif dari penculikan yang dilakukan SW.

Kapolres Subang AKBP, Ariek Indra Sentanu, melalui Kasatreskrim Polres Subang, AKP Herman Saputra, menjelaskan pihaknya masih menggali motif pelaku.

"Kita ingin mencocokan keterangan korban dengan pelaku. Ada motif apa pelaku membawa lari Vina tanpa memberi tahu kepada orang tuanya," kata Herman, dilanasir Tribunjabar.id, Senin(12/8/2024).

Herman mengakui bahwa pelaku masih memberikan keterangan berbelit-belit, sehingga belum ada perkembangan selama pemeriksaan.

"Pelaku saat ditanya penyidik masih ngalor ngidul jawabnya," tegasnya.

Baca juga: Rindu Jadi Motif Ibu di Jakarta Culik Anak Kandung dari Mantan Suaminya

Sementara itu, ayah korban, Agus, menceritakan kronologi penculikan yang dialami anaknya pada akun YouTube milik Dedi Mulyadi, @KANGDEDIMULYADICHANNEL, Minggu (11/8/2024).

Agus menduga anaknya tersebut dihipnotis.

Menurutnya Vina hanya mengingat sebelum kejadian sedang pergi ke warung kemudian ditepuk oleh pelaku.

“Waktu ditanya anak saya katanya gak sadar sedang diculik. Waktu itu hanya ingat sedang ke warung ditepuk oleh pelaku kemudian tiba-tiba dia ikut,” terang Agus.

Agus mengaku Vina dibawa oleh orang tak dikenal menggunakan motor vega.

Berdasarkan keterangan yang diberikan Agus, Vina dipaksa menulis surat untuk orang tuanya dan diminta mengaku bahwa dirinya aman di Brebes.

"Vina sempat kirim surat ke saya mengatakan dirinya aman bersama pelaku di Brebes dan akan pulang setelah 10 bulan," kata Agus.

"Anak saya itu dipaksa nulis surat oleh pelaku agar saya selaku orang tua tidak mencari keberadaan Vina," lanjutnya.

Setelah sadar bahwa dirinya diculik, korban lantas diam-diam mengambil HP pelaku yang sedang tidur untuk menginformasikan keberadaannya pada teman melalui media sosial.

Diketahui, menurut ayah korban, saat ini Vina sedang galau karena setelah lulus dari SMKN 2 Subang tidak bisa melamar kerja.

Hal tersebut dikarenakan ijazahnya masih ditahan oleh pihak sekolah lantaran masih punya tunggakan.

"Vina pengen kerja, tapi ijazahnya belum dikasihkan oleh pihak sekolah, karena masih punya tunggakan bangunan Rp 750 ribu," jelasnya.

"Vina galau soal ijazah, soal masalah pribadi lainya saya gak tahu" sambungnya.

Agus mengaku sebenarnya ia akan menebus dan membayar tunggakan tersebut, tetapi sebelum dibayar Vina malah diculik duluan.

Setelah kejadian penculikan, dia tetap merasa bersyukur karena anaknya bisa pulang ke rumah dengan selamat.

Agus juga mengucapkan terima kasih kepada polisi yang sudah berusaha mencari dan menyelamatkan anaknya.

“Alhamdulillah Tim Resmob yang baru tangkap begal di Cikarang dapat informasi langsung ke Brebes dan menemukan anak saya bersama pelaku langsung ditangkap,” ucapnya.

Dia berharap pelaku penculikan tersebut mendapatkan hukuman yang setimpal.

"Saya ucapkan terima kasih buat buat jajaran kepolisian Polres Subang yang sudah menemukan anak saya dengan selamat, dan minta pelaku dihukum setimpal dengan perbuatannya," katanya.

Dedi Mulyadi beri perhatian

Dedi Mulyadi yang digadang-gadang akan maju Pilkada Jawa Barat (Jabar) 2024 tersebut juga turut mengucapkan terima kasih kepada jajaran kepolisian yang berhasil mengungkap penculikan yang terjadi di Jabar.

Baca juga: Motif Sopir Grab Nyaris Culik dan Peras Penumpang Rp 100 Juta, Bulan Ini Nikah tapi Tak Punya Biaya

Selain itu, Dedi menyayangkan sekolah yang ada di Jabar masih memberatkan siswa mengenai ijazah.

Dia berharap kedepannya tidak ada lagi anak yang kesusahan mendapatkan Ijazah karena belum menuntaskan bayaran sekolah.

“Kok di Jabar masih ada yang seperti ini. Saya sudah beberapa kali menangani nanti tidak boleh ada lagi kejadian seperti ini yang sangkut paut soal uang bangunan," ungkap Dedi.

"Saya tidak mau lagi di Jabar ada sekolah menahan ijazah anak gara-gara belum bayar,” lanjutnya.

Menurut Dedi, seharusnya sekolah tidak boleh memungut uang dari orang tua siswa kecuali orang tersebut mampu dan berniat menyumbangkan uangnya ke sekolah.

Dia menjelaskan bahwa orang yang tidak mampu bukan sebuah kewajiban untuk membayar lunas apalagi harus ditahan ijazahnya.

“Bagi orang yang tidak punya kemampuan dan masih dikenakan biaya itu peristiwa yang sangat memalukan. Nanti tidak boleh lagi seperti itu,” tegasnya.

Di akhir percakapannya dengan Agus, Dedi memberikan sejumlah uang kepada Agus supaya digunakan untuk menebus ijazah anaknya yang masih ditahan sekolah.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Polisi Dalami Motif Pelaku Penculikan Vina Warga Subang, Ayah Ungkap Sang Anak Dipaksa Tulis Surat

(mg/Pradita Aprilia Eka Rahmawati)
Penulis adalah peserta magang Universitas Sebelas Maret (UNS).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini