Sementara itu, terkait motif kematian Aulia Risma Lestari masih didalami polisi.
Pihak kepolisian mengumpulkan keterangan sejumlah saksi dan mendalami bukti-bukti yang ada, seperti buku diari, obat-obatan, hingga rekaman CCTV.
Kompol Andika Dharma Sena selaku Kasatreskrim Polrestabes Semarang menuturkan, di kamar korban ditemukan sejumlah obat yang diduga disuntikkan ke tubuh korban.
"Tubuh korban tak ada tanda-tanda kekerasan hanya ada luka suntik. Di sampingnya, ditemukan satu ampul (botol obat) sudah habis dan satu ampul masih sisa," ujarnya kepada TribunJateng.com.
Ia menuturkan, obat tersebut sudah masuk ke tubuh korban diduga sebanyak 3 CC.
"Itu masih dugaan, nanti dokter forensik yang periksa secara persis total obat yang masuk ke tubuh korban. Diduga korban meninggal dunia karena obat itu," ungkapnya.
Andika juga menuturkan, pihaknya tengah mendalami isi buku diari korban yang didalamnya menarasikan beratnya korban menghadapi perkuliahan.
"Korban merupakan mahasiswa jalur beasiswa yang beberapa kali menyatakan ingin keluar dari program tersebut,"
"Namun, karena ada biaya-biaya yang harus dibayar maka tak jadi keluar," bebernya.
Ditanya soal adanya dugaan bullying, Andika masih belum berani berasumsi motif kematian korban karena perundungan.
Pihak kepolisian juga akan mengumpulkan keterangan dari teman-teman korban yang kerja di RSUP Kariadi.
"Undip juga sedang investigasi sembari kami melakukan penyidikan," tuturnya.
Baca juga: Polisi Selesai Olah TKP Kematian Dokter Aulia Mahasiswi PPDS dan Periksa Saksi, Begini Hasilnya
Disclaimer
Berita di atas tidak bertujuan menginspirasi siapa pun melakukan tindakan serupa.