News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

HUT Kemerdekaan RI

Keluarga Kaget Sofia Sahla Paskibraka Asal Sumedang Lepas Jilbab, Ayah: Tidak Ada Komunikasi

Editor: Erik S
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sosok Sofia Sahla (kedua dari kanan), anggota Paskibraka Nasional 2024 asal Sumedang, Jawa Barat, yang akan bertugas di Ibu Kota Nusantara (IKN)

TRIBUNNEWS.COM, SUMEDANG - Tatang Suyatna mengaku tidak tahu jika anaknya Sofia Sahla yang dikukuhkan Presiden Joko Widodo menjadi Paskbraka Nasional melepas jilbab.

Tatang kaget karena tahu kabar tersebut dari media sosial.

"Saya tahu berita mengenai Sofia tidak berhijab dari media sosial. Hari itu saya hanya lihat di media sosial. Cukup kaget juga," kata Tatang Suyatna, ayah Sofia, di Kantor Pusat Pemerintahan Sumedang, Jawa Barat, Kamis (15/8/2024) petang. 

Baca juga: Menag Yaqut Soal Polemik Larangan Paskibraka Pakai Jilbab: Hijab Itu Hak Orang, Harus Dihormati

Dia mengatakan, Sofia berjilbab dalam sehari-hari. Jilbab dikenakan gadis itu jika beraktivitas di luar rumah, seperti ketika berada di sekolah. 

"Kalau di dalam rumah enggak. Di luar, ke sekolah, pakai hijab," katanya. 

Tatang belum berkomunikasi dengan Sofia.

Dia terakhir kali bertemu dengan anaknya itu di Cibubur, 12 Agustus.

Setelah itu, Sofia tidak diizinkan menggunakan ponsel.  

Sehingga, Tatang juga tidak tahu apakah Sofia mengetahui berita terkait jilbab ini atau belum. 

"Tidak ada komunikasi karena hapenya tidak boleh aktif. Kurang tahu apakah sofia tahu atau tidak, dia tidak mengobrol itu," katanya.  

Meski kecewa saat melihat Sofia dalam video dan foto-foto yang beredar, Tatang yakin Sofia punya prinsip yang kuat. 

"Keluarga cuma berharap Sofia dapat melaksanakan tugas dengan lancar, diberi kesehatan. Diharapkan oleh keluarga kembali memakai jilbab," katanya.  

Sofia merupakan siswi SMA Negeri Situraja. Dia sudah mengenakan jilbab sejak SMP.

Baca juga: Soal Polemik Larangan Paskibraka Berhijab, Ombudsman: Diskriminasi Kebebasan Memeluk Agama

"Kami percaya sama anak kami, didikan agama, ngaji, salat lima waktu. Sebelum berangkat (ke IKN) orangtua, ya kami, berpesan jangan tinggalkan salat, kami percaya itu saja," katanya. 

Pembina Sofia buka suara

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini