Selain itu, selama bekerja di RSUP Dr. Kariadi, dokter Aulia mengeluhkan waktu kerja yang overtime.
Kasatreskrim Polrestabes Semarang, Kompol Andika Dharma Sena masih mencocokkan isi buku dengan keterangan sejumlah saksi.
Rekaman CCTV hingga sisa obat bius yang ditemukan di kos dijadikan barang bukti.
"Tubuh korban tak ada tanda-tanda kekerasan hanya ada luka suntik. Di sampingnya, ditemukan satu ampul (botol obat) sudah habis dan satu ampul masih sisa," paparnya, Kamis (15/8/2024).
Ia menjelaskan obat jenis Roculax yang disuntikkan ke tubuh dokter Aulia memiliki dosis tinggi.
"Itu masih dugaan, nanti dokter forensik yang periksa secara persis total obat yang masuk ke tubuh korban. Diduga korban meninggal dunia karena obat itu," sambungnya.
Baca juga: Menkes Tutup Sementara PPDS Anestesi Undip, Diduga Junior Diintimidasi usai Dokter Aulia Tewas
Penyidik belum dapat menyimpulkan korban mengakhiri hidup karena perundungan.
Pihak kampus Undip telah melakukan penyelidikan terkait dugaan perundungan.
"Korban merupakan mahasiswa jalur beasiswa yang beberapa kali menyatakan ingin keluar dari program tersebut. Namun, karena ada biaya-biaya yang harus dibayar maka tak jadi keluar," katanya.
Sosok Dokter Aulia
Diketahui, Aulia sudah 5 tahun menjadi dokter di RSUD Kardinah Kota Tegal.
Ia pindah ke Semarang untuk menempuh PPDS Anestesi Undip yang ada di RSUP Dr Kariadi Semarang.
Aulia lahir di Tegal dan menyelesaikan pendidikan SMA di Tegal tahun 2011.
Plt Direktur RSUD Kardinah Kota Tegal, dokter Lenny Harlina Herdha Santi, mengatakan Aulia merupakan dokter yang memiliki etos kerja tinggi.
Di tempat kerja, Aulia dikenal sebagai sosok yang santun, baik dan rajin.