TRIBUNNEWS.COM - Dugaan perundungan yang dialami dokter Aulia Risma Lestari (30) diselidiki tim investigasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
Mereka mendatangi rumah korban di Tegal, Jawa Tengah dan meminta sejumlah data ke keluarga.
Rombongan dari Kemenkes tak bertemu dengan ayah korban lantaran sedang dirawat di RSUD Kardinah Tegal.
Kuasa hukum keluarga, Susyanto SH MH, mengatakan tim investigasi Kemenkes yang berjumlah 10 orang datang pada Minggu (18/8/2024) dan meminta data-data korban.
Proses investigasi berlangsung sejak pukul 16.30 WIB sampai 20.00 WIB.
"Kami sudah menyerahkan data-data yang diperlukan. Terkait teknis data-data yang kami berikan kami silent. Kami tidak bisa buka takutnya jadi blunder," ungkapnya, Minggu, dikutip dari TribunJateng.com.
Sehari sebelumnya, penyidik Polrestabes Semarang telah mendatangi rumah korban untuk mengumpulkan barang bukti.
Hingga saat ini, penyidik belum menyimpulkan penyebab kematian dokter Aulia.
"Dari Polrestabes Semarang sudah datang. Yang belum datang hanya dari Kemendikbudristek RI," sambungnya.
Salah satu barang bukti yang akan diserahkan pihak keluarga yakni buku catatan dokter Aulia.
"Jadi nanti itu kami akan serahkan apabila dibutuhkan oleh pihak penyidik. Untuk saat ini kami masih fokus kepada masa berkabung selama 7 hari," bebernya.
Baca juga: Polisi Bentuk Tim Usut Dugaan Bullying dalam Kasus Kematian Dokter Aulia, Mulai Bekerja Pekan Ini
Pihak keluarga menegaskan dokter Aulia tidak melakukan bunuh diri dan tewas karena penyakit.
Diduga penyakitnya kambuh sehingga dokter Aulia menyuntikkan obat bius ke tangan.
Dosis obat bius yang dimasukkan ke dalam tubuh kelebihan sehingga dokter Aulia meninggal di kamar kos.