News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dua Pelaku Penyerangan Kiai NU di Karawang Ditangkap, GP Ansor Sebut Persekusi Direncanakan

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penyerangan terhadap rombongan kiai NU di Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Sabtu (10/8/2024) malam.

TRIBUNNEWS.COM - Polres Karawang menangkap dua pelaku penyerangan terhadap rombongan kiai Nahdlatul Ulama (NU).

Aksi penyerangan dilakukan di Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, saat rombongan kiai NU hendak menuju Ponpes Al-Baghdadi.

Kapolres Karawang, AKBP Edwar Zulkarnain, mengatakan pelaku berinisial F dan S ditangkap setelah penyidik mengumpulkan sejumlah rekaman CCTV. 

"Motifnya sementara belum bisa kami sebutkan. Biarkan kami bekerja dulu untuk mengetahui motif dan kelompok di dalamnya," ucapnya, Jumat (16/8/2028), dikutip dari TribunJabar.id.

Akibat perbuatannya, kedua pelaku dapat dijerat pasal 170 KUHPidana dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun 6 bulan penjara.

Tidak ada korban jiwa dalam aksi penyerangan ini, namun dua mobil mengalami kerusakan.

"Mereka mengadang kendaraan korban, menanyakan dan mengatakan bahwa pelaku tersebut mencari, sekelompok orang ini mencari, menyebut salah satu ulama."

"Namun, ternyata dalam rombongan mobil tersebut nama yang dicari tidak ada," imbuhnya.

Ketua GP Ansor Karawang, Ahmad Syahid, menduga pelaku penyerangan lebih dari dua orang dan meminta polisi menangkap pelaku lain.

"Saya mengapresiasi dari pihak kepolisian yang sudah menangkap dua pelaku, namun saya harap pihak kepolisian pun bisa menangkap para pelaku lainnya," tuturnya, Senin (19/8/2024).

Menurut Ahmad Syahid, penyerangan sudah direncanakan lantaran para korban ke Rengasdengklok untuk memenuhi undangan.

Baca juga: Detik-detik Oknum TNI Aniaya Polisi di Batam, Pelaku Ajak 3 Pria Berpakaian Sipil

"Saya yakin terdapat dalangnya, saya minta untuk juga diungkap oleh pihak kepolisian," bebernya.

Motif Penyerangan

Ketua Umum Pengurus Besar NU (PBNU), Yahya Cholil Staquf, menduga aksi persekusi dilatarbelakangi perbedaan pendapat tentang nasab Ba'alawi.

Diketahui, kontroversi nasab Ba'alawi berkaitan dengan gelar habib yang disematkan kepada para keturunan nabi Muhammad SAW.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini