TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepolisian saat ini menunggu hasil autopsi psikologi untuk mengetahui penyebab pasti kematian mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro (Undip), Dokter Aulia Risma Lestari.
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Artanto mengatakan kasus kematian Dokter Aulia Risma Lestari saat ini ditangani Polrestabes Semarang.
Sementara pihak Polda Jateng menangani kasus perundungan yang diduga berkaitan dengan kasus kematian Dokter Aulia Risma Lestari.
"Kami masih menunggu hasil autopsi psikologi. Poin ini menjadi petunjuk bagi kita untuk bisa menjelaskan penyebab kematian dari Dokter Risma," kata Artanto di Mapolda Jateng, Jumat (30/8/2024).
Dokter Aulia Risma diketahui ditemukan meninggal dunia di kamar indekosnya, Kecamatan Gajahmungkur, Semarang, Jawa Tengah, Senin (12/8/2024).
Baca juga: Soal Kematian Dokter Aulia Risma Lestari, Pj Wali Kota Tegal: Kita Tunggu Hasil Penyelidikan Polisi
Diduga, sebelum ditemukan meninggal dunia, Dokter Aulia Risma mengalami perundungan dari seniornya di PPDS Undip.
Tim Investigasi Kemenkes Serahkan Bukti ke Polisi
Tim Kemenkes bertemu dengan pihak kepolisian di Mapolda Jawa Tengah guna membahas kasus perundungan dan kematian Dokter Aulia Risma, Jumat (30/8/2024).
Tim tersebut dipimpin Inspektur Investigasi Kemenkes, Valentinus Rudy Hartono.
Turut hadir dalam pertemuan perwakilan Inspektorat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).
Sementara dari kepolisian, perwakilan dipimpin sejumlah perwira di antaranya Kabid Humas Polda Jateng Kombes Artanto dan Dirreskrimum Polda Jateng Kombes Johanson Simamora.
Baca juga: Menkes Ucapkan Belasungkawa Atas Meninggalnya Ayah Dokter Aulia Risma Lestari
Hadir juga Kasatreskrim Polrestabes Semarang Kompol Andika Dharma Sena dalam pertemuan tersebut.
Inspektur Investigasi Kemenkes, Valentinus Rudy Hartono mengatakan, pihaknya serius dalam memberantas dugaan praktik perundungan di rumah sakit vertikal milik Kemenkes.
Karena itu, pihaknya mendatangi Polda Jateng.
"Kami sudah sampaikan bukti-bukti, data, dan informasi ke polisi," ucapnya.