Sesampainya di sana, AA kembali dirudapaksa kedua kalinya oleh para pelaku.
Setelah itu, jasad AA ditinggalkan begitu saja di kawasan Kuburan Cina tersebut.
"Korban sengaja dipindahkan agar tidak diketahui oleh orang lain. Dari tempat keramasi ke TKP penemuan mayat, berjarak sekitar 30 menit, di sana korban lagi-lagi dirudapaksa," tegas Harryo saat melakukan gelar perkara, Rabu (4/9/2024), dikutip dari TribunSumsel.com.
Mirisnya, setelah kejadian tersebut, para pelaku masih lanjut menonton pentas kuda lumping.
Bahkan, mereka dengan bangganya juga menceritakan kejadian itu kepada salah satu saksi, yang akhirnya korban ditemukan dalam keadaan tewas.
"Atas kasus ini, para pelaku terancam hukuman 15 tahun penjara," tegasnya.
Harryo mengatakan, pelaku melakukan aksi tersebut karena mereka kecanduan film porno.
"Kecanduan menonton film porno, membuat pelaku IS ingin menyalurkan hasratnya," kata dia.
Adapun, jasad AA pertama kali ditemukan pada pukul 13.00 WIB.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua RT 07 setempat, Larmoyo yang mengaku mendapatkan laporan dari warga.
"Warga lapor ada penemuan mayat," ungkapnya.
Setelah itu, Larmoyo pun mendatangi TKP dan di sana ditemukan jenazah AA dalam keadaan tertelungkup.
Warga awalnya merasa takut, karena posisi wajah AA saat itu tidak terlihat.
Hasil Forensik
Tim Forensik Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Moh Hasan Palembang melakukan pemeriksaan luar terhadap jenazah AA.