Selama ini, NKS banyak membantu perekonomian keluarga.
Bahkan dari kerja kerasnya NKS dapat menabung untuk biaya kuliah.
"Kami belum bisa ikhlas atas kepergian Nia. Kami hanya berharap kasus ini dapat menjadi pelajaran bagi semua, dan pelaku dihukum seberat-beratnya," tandasnya.
Ayah korban, Asril, mengatakan NKS sudah berjualan sejak SMP dan dilakukan tanpa paksaan orang tua.
"Setiap pulang sekolah, ia mengganti baju, lalu istirahat sebentar. Setelah itu mulai menyiapkan dagangan untuk dijajakan sekeliling rumah," tuturnya, Senin (9/9/2024), dilansir TribunPadang.com.
Baca juga: Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan di Padang Pariaman, Polda Sumbar Turunkan Unit Satwa
NKSÂ hanya memiliki modal nampan dan payung, sedangkan gorengan diambil dari orang lain.
Asril sempat meminta NKS berhenti berjualan gorengan dan berjanji akan mencarikan biaya kuliah.
Namun, NKS memiliki tekad yang kuat untuk masuk ke perguruan tinggi menggunakan biaya sendiri.
"Tapi ia (NKS) bukan anak yang lemah. Ia bersikukuh untuk tetap berjualan dengan alasan membantu orang tua. Terpaksa saya turuti saja," bebernya.
Diduga Dibunuh dan Dirudapaksa
Penyidik masih menunggu hasil autopsi untuk mengungkap penyebab NKS tewas serta dugaan rudapaksa yang dialaminya.
Kapolres Padang Pariaman, AKBP Faisol Amir, mengatakan ada bekas luka tidak wajar pada kaki dan wajah korban.
Baca juga: Misteri Kasus Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan: Tersangka Masih Buron, Hasil Autopsi Belum Diungkap
"Memang ada bekas luka, tapi kita belum tahu penyebab meninggal korban," tuturnya, Rabu (11/9/2024).
Sejumlah alat bukti telah dikumpulkan mulai sandal, kain, payung serta gorengan yang berserakan di dekat kuburan korban.
Terbaru, penyidik menemukan baju yang dikenakan korban saat dilaporkan hilang.