Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengembangan pertanian berkelanjutan dan ramah lingkungan dinilai penting dilakukan.
Hal itu sebagaimana dilakukan perusahaan nikel nasional Ceria Nugraha Indotama yang berupaya konsisten dalam mendukung inisiatif kelompok tani.
Hal ini sejalan untuk mendukung ketahanan pangan di sekitar industri nikel di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) yang berorientasi menghasilkan green nickel product, perusahaan yang sedang dalam tahap akhir penyelesaian smelter ‘Merah Putih’ itu ingin memastikan industri pertambangan yang sedang dikembangkan saling mendukung, dengan pertanian hijau yang diprakrasai oleh masyarakat sekitar tambang.
Ada dua kelompok tani binaan Ceria yang fokus menjalankan praktik pertanian berkelanjutan l, yakni Kelompok Tani Anaiwoi dan Kelompok Tani Genjer.
Keduanya menerapkan metode bercocok tanam yang berfokus pada keberlanjutan ekologi dan ekonomi. Prinsip utamanya adalah penggunaan sumber daya yang bijaksana, seperti pemupukan organik, pengendalian hama alami, dan pola tanam yang ramah lingkungan.
Tujuan utamanya untuk mencapai ketahanan pangan jangka panjang tanpa merusak keanekaragaman hayati dan kualitas lingkungan.
Untuk memperkuat praktek pertanian berkelanjutan oleh para petani tersebut, pihaknya berkolaborasi dengan Petrokimia Gresik melaksanakan pelatihan, supervisi dan sosialisasi budidaya pertanian kepada dua kelompok tani tersebut di Sanggar Tani Kelurahan Ulu Wolo.
Kegiatan diawali oleh tim yang memastikan pemanfaatan pupuk NPK Phonska Plus non-subsidi sebanyak 3,2 ton dan penerapan yang optimal sprayer pertanian elektrik yang telah disalurkan sebelumnya Petrokimia Gresik dan Ceria kepada para petani, pada Agustus 2024 lalu.
Dalam kegiatan ini juga, Petrokimia Gresik mengirimkan 1 (satu) tim lengkap beserta unit mobil laboratorium uji tanah untuk memberikan pendampingan yang lebih komprehensif.
Dengan adanya tim unit mobil uji tanah, para petani secara langsung bisa mengetahui hasil analisa tanah lahan mereka dan langsung mendapatkan saran penggunaan jenis pupuk yang tepat bagi pemanfaatan lahan yang lebih tepat guna.
Adriantito Salim Lamo, Manager Corporate Communication sekaligus Interim Manager Dept. PPM, mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan para petani agar dapat memaksimalkan hasil pertanian melalui praktik agrikultur yang lebih efisien dan berkelanjutan.
“Para petani mendapatkan pelatihan dan edukasi tambahan mengenai pengelolaan lahan, khususnya terkait kadar tanah, pemupukan yang efektif, serta penentuan waktu pemupukan yang optimal,” kata dia dalam keterangannya, Selasa (17/9/2024).
Lebih lanjut, Muhammad Bisma Usman selaku Agronomis Mobil Uji Tanah Petrokimia Gresik mengungkapkan bahwa dengan hadirnya unit mobil uji tanah pada kegiatan ini, maka dapat mendukung petani untuk meningkatkan praktik pertanian mereka melalui data yang tepat waktu dan relevan.
"Fasilitas ini dapat diakses para petani secara gratis dan petani bisa segera mendapatkan informasi yang tepat dan membantu petani dalam memilih jenis pupuk yang paling sesuai untuk kondisi lahan mereka,” ujarnya.
Kegiatan ini juga mendapat dukungan penuh dari Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Wolo, yang turut memberikan panduan dan pendampingan kepada para petani.
“Kehadiran para PPL ini menjadi elemen penting dalam memastikan bahwa edukasi yang diberikan dapat diimplementasikan dengan baik oleh para petani di lapangan. Tanpa kehadiran mobil uji tanah serta asistensi dan dukungan dari Ceria dan tim ahli Petrokimia Gresik, mustahil bagi petani untuk mengetahui kondisi lahan dan meningkatkan hasil panennya,” ujar Abdul Karim selaku Lurah Ulu Wolo.
Sementara itu, Lurah Wolo, Abd. Rahman, mengungkapkan bahwa dukungan penuh Ceria dan Petrokimia Gresik terhadap para petani memberikan kontribusi yang kuat dalam ketahanan pangan di Kecamatan Wolo.
Baca juga: Dongkrak Keuntungan, Wamentan Dorong Penerapan Teknologi Digital di Sektor Pertanian dan Perkebunan
“Kegiatan edukatif tentang pemupukan ini sangat berguna dalam memaksimalkan hasil panen, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani serta memastikan ketersediaan pangan yang lebih stabil di wilayah kami,” ujarnya.