TRIBUNNEWS.COM - Inilah kabar terbaru soal bocah berinisial APH (4) yang ditemukan tewas di Pantai Cihara, Kabupaten Lebak, Banten, Kamis (19/9/2024) lalu.
APH ditemukan tewas dengan wajah yang dilakban.
Terbaru, Kapolres Cilegon, AKBP kemas Indra Natanegara menuturkan pihaknya telah mengantongi identitas pelaku pembunuhan gadis warga Kota Cilegon, Banten ini.
"Sementara sudah kita kantongi beberapa terduga pelaku, tapi masih kita laksanakan proses pendalaman," ujarnya.
Meski telah mengantongi nama terduga pelaku pembunuhan, namun pihaknya masih belum mengetahui motif di balik kasus pembunuhan ini karena terduga pelaku masih dalam pengejaran.
"Insya Allah semoga kita bisa menangkap pelakunya," tambahnya, dikutip dari Kompas.com.
Sementara ini, sejumlah delapan saksi sudah diperiksa Satreskrim Polres Cilegon.
Saksi yang diperiksa merupakan orang yang menemukan jasad korban lalu keluarga dan tetangga korban.
"Yang diperiksa sampai saat ini ada 8 saksi, baik yang ada di TKP, maupun saksi tetangga korban,"
"Korban ini tinggal di kontrakan di wilayah Cilegon, dan kami juga telah memeriksa ayah serta ibu korban," ungkap Kemas.
Keluarga Korban Dapatkan Teror dari OTK
AKBP Kemas juga mengatakan keluarga korban sempat mendapatkan teror dari orang tidak dikenal (OTK).
Baca juga: Bocah 5 Tahun Ditemukan Tewas di Lebak, Diduga Korban Penculikan, Orang Tua Dapat Ancaman
Teror tersebut didapatkan pihak keluarga korban sebelum korban ditemukan tewas.
"Iya hasil keterangan dari ibu korban, memang (keluarga korban,-red) mendapat ancaman sudah satu bulan yang lalu," ujar Kapolres Cilegon, AKBP Kemas, dikutip dari TribunBanten.com.
Ia menuturkan, ibu korban merupakan penjual barang secara kredit.
Setelah ibu korban menagih utang terhadap salah satu pelanggannya, keluarga korban mendapat teror dan ancaman.
"Ibu korban sering mendapatkan teror berupa ancaman di WA (WhatsApp), akan saya bunuh katanya, baik dari suami dan lain sebagainya," katanya.
Kemas juga mengonfirmasi bahwa pihak keluarga korban sudah melakukan pelaporan terkait teror tersebut.
"Iya, jadi ancaman itu dari pihak korban sudah sempat melaporkan ke kita, sudah kita komunikasikan dengan ibu korban apabila ibu mendapatkan ancaman bisa lapor ke kita,"
"Kemudian bisa difoto kan yang mencurigakan di sekitar kontrakannya," tambahnya.
Diwartakan sebelumnya, tetangga korban, Hanifah juga menceritakan soal teror yang didapatkan oleh keluarga korban.
"Sebelum APH hilang, mamah APH (yang bernama Amelia) sempet cerita ada yang menerornya sekitar sebulan sebelum penculikan," ujarnya.
Kala itu, lanjut Hanifah, Amelia bercerita kepadanya bahwa teror tersebut didapatkan melalui pesan di WhatsApp.
"Ancamannya lewat whatsapp, katanya mau nyulik APH mau cacatin (melukai keluarga korban) ibu sama bapak APH," jelasnya.
Hanifah menambahkan, ancaman tersebut diduga dikirim oleh salah satu pelanggan dari Amelia.
Amelia sendiri memiliki usaha kredit barang dan sebelumnya telah menagih utang ke salah satu pelanggannya.
Baca juga: Kronologi Penemuan Jasad Bocah di Lebak Banten, Wajah Dilakban, Tergeletak di Bebatuan
"Kayaknya sih masalah utang-piutang HP,"
"Mamah APH kan sering hutangi barang, istilahnya kredit barang," kata Hanifah kepada TribunBanten.com.
Diduga, pengirim ancaman tersebut sakit hati terhadap keluarga korban.
Namun, kata Hanifah, yang mengirim pesan whatsapp bukan lah orang yang terduga pelaku.
Diduga pengirim pesan tersebut adalah suruhan dari pelaku.
"Soalnya pas ditanya, dianya (terduga pelaku) nggak ngaku kalo ngancem, tapi mamah APH bilangnya nggak punya masalah lain selain itu," katanya.
Keluarga korban juga sudah melaporkan pengancaman tersebut ke kepolisian, namun belum ada tanggapan dari pihak berwajib.
"Masalah ancaman itu sudah lapor ke polisi, cuma nggak ada tanggapan sampai si korban hilang," ungkapnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunBanten.com dengan judul Keluarga Bocah Korban Penculikan dan Pembunuhan Sempat Terima Teror dari OTK
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunBanten.com, Ahmad Tajudin)(Kompas.com, Rasyid Ridho)