TRIBUNNEWS.COM - Titin Prialianti menangis menceritakan kondisi persidangan mantan terpidana kasus Vina, Saka Tatal pada 2016.
Hal itu diungkapkan Titin saat bersaksi dalam lanjutan Sidang Peninjauan Kembali (PK) terpidana kasus Vina di Pengadilan Negeri (PN) Cirebon, Rabu (25/9/2024).
Titin menjelaskan, persidangan Saka Tatal digelar pada 2 Oktober 2016 dan berlangsung selama satu minggu.
Kemudian sidang putusan digelar pada 10 Oktober 2016.
Saat itu, sidang digelar tertutup karena Saka Tatal masih di bawah umur.
Pengacara Saka Tatal itu mengaku pada saat persidangan 2016 silam, dirinya mendapat intimidasi.
"Sidang Saka Tatal memang tertutup dihadiri oleh tiga orang majelis karena sidang anak."
"Tetapi kondisi di luar sidang kami mendapat tekanan yang luar biasa," kata Titin dengan suara bergetar menahan tangis, dikutip dari YouTube Kompas TV, Kamis (26/9/2024).
Intimidasi itu ia peroleh lantaran saat itu isu yang diembuskan terkait geng motor yang dianggap kejam dan sadis.
"Itu pula yang disampaikan oleh hakim ketua ketika ditanya wartawan, geng motor kekejamannya sangat sadis. Saya masih pegang kliping korannya," ungkapnya.
Titin kemudian membeberkan intimidasi yang ia dapat karena membela Saka Tatal.
Baca juga: Ahli Sebut Putusan dalam Kasus Vina Sarat Pelanggaran Hukum: Terpidana Harus Dibebaskan
Tangis Titin pun pecah saat mengatakan, ia sempat diludahi karena dianggap membela pembunuh.
"Jangankan Saka, saya juga mendapatkan perlakuan yang luar biasa."
"Saya sempat diludahi karena dianggap membela pembunuh," ucapnya sambil menangis.