News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Berdayakan Difabel dan IRT, Nena Collection Produksi Kerajinan Kain, Sukses Naik Kelas Bersama YDBA

Penulis: Sri Juliati
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemilik UMKM Nena Collection, Erna Zurnimawati. Kisah UMKM Nena Collection yang memberdayakan difabel dan IRT, sukses naik kelas berkait pendampingan dari Yayasan Dharma Bakti Astra (YDBA). Produknya sudah diekspor hingga Jepang.

Produk pertamanya adalah sarung bantal.

"Setelah selesai bikin produk, saya bingung dengan pemasarannya karena masih bekerja. Akhirnya, saya titipkan ke toko suvenir yang sudah terkenal di Yogyakarta," lanjutnya.

Parjilah, salah satu penjahit difabel di UMKM Nena Collection di Bantul, Yogyakarta. Nena Collection memberdayakan difabel dan IRT sebagai penjahit untuk memproduksi kerajinan kain. (Tribunnews.com/Sri Juliati)

Tak dinyana, sarung bantal buatan Erna laris manis. Hingga pihak toko memanggilnya dan menunjukkan sejumlah sample produk.

Erna diminta membuat sejumlah produk kerajinan kain yang mayoritas berupa item dekorasi interior rumah dan perabotan rumah tangga seperti taplak meja, tempat tisu, cover galon, dan lainnya.

Ia pun menyanggupi. Lagi-lagi, kerajinan kain buatannya habis terjual. Sejak saat itu, pihak toko rutin melakukan order pada Erna.

Lambat laun, usaha yang dirintis Erna menunjukkan hasil baik. Bahkan omzet yang didapat sudah jauh lebih besar ketimbang penghasilannya sebagai manajer di sebuah perusahaan ternama.

Pada 2005, ia memutuskan untuk resign demi membesarkan Nena Collection. Hingga akhirnya sekarang, Nena Collection menjadi salah satu UMKM yang diperhitungkan di Yogyakarta.

Pemasaran produk Nena Collection kian meluas hingga ke sejumlah toko suvenir di berbagai kota. Erna juga kerap mendapatkan orderan dalam partai besar baik dari instansi maupun pribadi.

Produk kerajinan kainnya pun semakin bervariasi. Bahkan ada beberapa produk yang sebenarnya merupakan permintaan dari customer.

"Saya pernah diminta jadi narasumber untuk mengajari membuat boneka dari kain perca. Padahal saya sendiri pun belum pernah bikin. Saya coba dulu, kan, ternyata bisa. Malah sekarang jadi produk andalan," bebernya.

Erna menambahkan produk Nena Collection memiliki ciri khas tersendiri yang membuatnya berbeda. Yaitu menggunakan bahan dasar berupa kain tenun dan kanvas yang dikombinasikan dengan batik cap khas Bantul.

Kain batik yang dipakai pun tak melulu warna gelap. Erna melakukan inovasi dengan menghadirkan warna yang cerah seperti kuning, ungu, merah, dan lainnya.

"Harganya terjangkau, mulai dari Rp 3000 sampai yang mahal yaitu bed cover lengkap dengan sprei seharga Rp 1,4 juta," kata dia.

Konsisten menjaga kualitas merupakan satu di antara kunci keberhasilan Erna dalam menjalankan usaha selama 24 tahun ini. Terlebih segmentasi pasar yang ia bidik adalah menengah ke atas.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini