Diketahui perempuan itu datang ke Karangasem Bali tanggal 28 Januari 2024 bersama suami, anak untuk melihat keindahan alam dan melihat keindahan alam laut sehingga menginap di Amed, Purwakerti.
Kapolres Kabupaten Karangasem, AKBP Nengah Sadiarta melalui Kasat Polairud Polres Karangasem, AKP Gusti Bagus Suastawan mengatakan, korban melakukan aktivitas snorkeling pukul 10.00 Wita, sekitar Pantai Jemeluk bersama suaminya.
Tak ada firasat dan tanda apapun sebelum snorkeling.
"Menurut pengakuan suaminya, Senin (29 Januari 2024) sekitar pukul 07.30 Wita, korban dan suami serta anaknya sempat sarapan buah dan roti di tempat menginap."
"Kemudian sekitar pukul 10.00 Wita, korban dan suami pergi snorkeling di Pantai Jemeluk," ungkap Suastawan.
Sekitar pukul 10.30 Wita, saat sedang snorkeling, tiba-tiba suami korban berteriak meminta tolong karena melihat kondisi istrinya sudah lemas.
Akhirnya, warga sekitar datang menghampirinya.
"Jaraknya sekitar 70 meter dari bibir pantai. Suaminya terlihat memegang korban," imbuhnya.
"Suaminya sedang memegang korban dalam keadaan telungkup tak bergerak di air. Kemudian yang bersangkutan mengevakuasinya ke darat. Sempat diberikan napas buatan, tetapi korban tidak kunjung bergerak," tambahnya.
Korban dievakuasi menggunakan papan seluncur.
Sebelum dievakuasi korban dapat napas buatan serta PCR untuk mengangkat korban ke papan seluncur.
Sesampai di darat korban kembali diberikan napas buatan tetapi korban tak bergerak serta tidak sadarkan diri sehingga dibawa ke klinik.
"Korban langsung dibawa ke klinik di Kecamatan Abang. Sekitar pukul 10.38 Wita, korban tiba di klinik sempat diberi pertolongan tim medis. Berdasarkan dari hasil pemeriksaan tim medis, korban dinyatakan meninggal dunia pukul 11.04 Wita, dan jenazah masih dititip di RSUD Karangasem," jelas Suastawan. (mit)
rtikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Kronologi Wisman Tiongkok Ditemukan Mengapung Saat Snorkling di Nusa Penida Bali