"Dia berlari di jalan sambil nangis, teriak bahwa badannya terasa perih karena diolesi cabai oleh uminya (pelaku, red)," lanjutnya.
Sebetulnya, ada empat santri lain yang dihukum bersama M.
Namun, santri lain tidak digunduli dan hanya diolesi cabai pada bagian mulut.
"Ada 4 santri yang kena (hukuman) hanya sebatas diolesi cabai di bibir saja, mereka tidak dicukur rambut karena tidak melakukan kesalahan yang sama seperti yang anak saya lakukan," urai Marnita.
Sempat Minta Penjelasan Pihak Ponpes
Marnita melanjutkan, ia sempat meminta penjelasan pihak ponpes terkait hukuman kejam yang diberikan kepada korban.
Namun saat itu pihak ponpes beralasan hukuman itu diberikan demi kebaikan remaja 15 tahun tersebut.
"Saya bilang ke (ponpes): 'Kenapa anak saya harus diolesi cabai dengan cara mengikat anak saya," kata Marnita menirukan percakapannya dengan pihak ponpes.
Akan tetapi, orang tua korban tidak mendapatkan alasan jelas kenapa anaknya dihukum sedemikian rupa.
Baca juga: Kesaksian Ibu Santri yang Disiram Air Cabai Istri Pimpinan Ponpes, Korban Juga Diikat dan Digunduli
Tangan Diikat, Pipi Dicubit
Lebih lanjut, Marnita menyebut anaknya juga sempat dicubit pipinya hingga diikat tangannya oleh NN.
Kejadian itu berlangsung setelah korban kedapatan merokok.
Korban lantas dikumpulkan bersama empat santri lainnya.
"Kemudian ada ancaman dari umi (NN). Habis itu tangan korban diikat," beber Marnita.
NN lantas meninggalkan korban dan kembali ke rumahnya untuk memblender cabai.
Setelah itu, NN membawa adonan cabai dalam plastik dan mengoleskannya ke tubuh korban.