News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Fakta Ekshumasi Makam Santri di Blitar, Guru Ngaji Lempar Kayu Berpaku dan Kena Kepala Korban

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Febri Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi meninggal. Seorang santri salah satu Pondok Pesantren (Ponpes) di wilayah Ponggok, Kabupaten Blitar, MKA (13) meninggal dunia setelah dilempar kayu oleh ustaz atau guru ngajinya.

TRIBUNNEWS.COM - Polres Blitar Kota menaikkan kasus tewasnya santri berinisial MKA (13) dari penyelidikan menjadi penyidikan.

Meski keluarga korban belum membuat laporan, penyidik telah menerbitkan laporan polisi model A.

MKA meninggal pada Selasa (17/9/2024) lalu saat dirawat di RSUD Kabupaten Kediri.

Dua hari sebelumnya, MKA pingsan setelah kepalanya terkena lemparan kayu berpaku di lingkungan ponpes.

Guru ngaji yang melempar tak mengetahui kayu tersebut terdapat paku.

Kasi Humas Polres Blitar, Iptu Samsul Anwar, mengatakan proses ekshumasi atau pembongkaran makam dilakukan untuk melengkapi berkas penyelidikan.

Proses ekshumasi dilakukan di makam korban di TPU Desa Dadaplangu, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jumat (4/10/2024).

Awalnya keluarga korban menolak proses autopsi.

Namun, setelah diberi penjelasan penyidik, keluarga korban meminta kasus ini diusut tuntas.

“Untuk melengkapi dalam rangka penyidikan lebih lanjut," bebernya.

Proses ekshumasi berlangsung selama dua jam dan dilihat langsung sejumlah keluarga korban serta warga.

Baca juga: Nenek di Blitar Pasrah Cucunya Tewas Dilempar Kayu Berpaku, Ibu Korban Kerja Jadi Buruh di Taiwan

Sejumlah saksi telah diperiksa termasuk terlapor yang berinisial MUA.

Jenazah kemudian dibawa tim dokter forensik ke RS Bhayangkara Kediri.

Diketahui, MUA sempat panik setelah melemparkan kayu berpaku ke korban.

MUA membawa korban ke RSUD Srengat kemudian ke RSUD Kabupaten Kediri.

Hingga saat ini penyidik belum menetapkan tersangka dan masih mengumpulkan bukti-bukti.

"Nanti akan dilakukan gelar perkara lagi terkait kasus itu. Untuk perkembangan kasus lebih lanjut masih menunggu gelar perkara," katanya.

Baca juga: Gegara Ogah Mandi, Santri di Blitar Tewas setelah Dilempar Kayu Berpaku oleh Guru Ngaji

Nenek korban, Suparti, mengatakan proses pembongkaran makam sudah mendapat persetujuan orang tua korban.

"Kami mengikuti proses hukum (dilakukan autopsi kepada korban). Kami menyerahkan (penanganan kasus) ke polisi," bebernya, Jumat (4/10/2024), dikutip dari Surya.co.id.

Paman korban, Iqwal Rikky Susanto (29), menjelaskan keponakannya diasuh nenek karena orang tua sudah bercerai.

Ibu korban bekerja di Taiwan, sedangkan ayahnya di Malaysia.

Sejak kelas 3 SD korban sudah dimasukkan pondok hingga kelas 8 MTs.

"Keponakan saya tidurnya juga di asrama pondok," ucapnya.

Sebagian artikel telah tayang di Surya.co.id dengan judul Nasib Ustadz yang Lempar Kayu Berpaku ke Santri hingga Tewas Kini di Ujung Tanduk, Tabiatnya Terkuak

(Tribunnews.com/Mohay) (Surya.co.id/Samsul Hadi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini