News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sakit Hati, Santri di Langkat Bakar Pengasuh Ponpes, Pelaku Sempat Lakukan Rekayasa

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto Ilustrasi. Seorang pengasuh pondok pesantren di Langkat, Sumatra Utara dilarikan ke rumah sakit setelah diduga dibakar oleh seorang santri.

Pintu pun langsung didobrak dan menolong korban.

"Korban berhasil diselamatkan, tetapi korban mengalami luka bakar serius di sekujur tubuhnya. Kemudian, korban langsung dibawa ke RS Tanjung Pura untuk pemberian pertolongan dan saat ini korban telah dirujuk ke RSU Adam Malik Medan," ujar Rajendra. 

Pelaku Ditangkap

Setelah dilakukan penyelidikan, pihak kepolisian menemukan adanya kejanggalan pada keterangan seorang saksi.

"Berawal dari kejelian dan ketelitian dari polisi dalam hal ini penyidik, yang melihat ada kejanggalan dari keterangan yang disampaikan oleh saksi," ujar Kapolres Langkat, AKBP David Triyo Prasojo.

Tribun Medan mewartakan, pada awalnya, saksi tersebut bercerita ada orang yang lari keluar dari dalam masjid ke arah kebun.

Kemudian saksi masuk ke masjid melihat kamar pengurus pengajar ponpes sudah terbakar. 

"Saksi pun memanggil santri yang lain minta pertolongan, didobrak, kemudian ditolong korban. Begitu awal mula ceritanya kan?" ujar David. 

Pihak kepolisian pun mencium adanya kejanggalan dari keterangan tersebut.

Setelah didalami, ternyata saksi tersebut lah pelakunya, atau santri yang pertama kali berteriak minta tolong ada kebakaran.

"Jadi saksi ini memanipulasi dan merekayasa kejadian itu tidak pernah ada. Inisial saksi FAZ," ujar David. 

David menuturkan, pelaku nekat membakar korban karena sakit hati.

Baca juga: Istri Pimpinan Ponpes di Aceh Barat Ditahan Buntut Siram Santri Pakai Air Cabai, ini Pengakuannya

Pelaku sakit hati lantaran dirundung oleh korban.

"Pelaku sakit hati ke korban karena di-bully. Korban ini kan pengajar di ponpes itu. Nah, pelaku ini sering di-bully karena kondisi fisiknya. Terus kalau ada perilaku kurang pas atau pelanggaran dia, diekspos di depan santri lainnya," ungkap David, dikutip dari Kompas.com.

Ia menambahkan, pelaku mengaku juga sering dituduh dan difitnah melakukan pelanggaran oleh korban.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini