TRIBUNNES.COM, SERANG - Mantan Walikota Serang, Syafruddin menilai ada permainan politik terkait penyebutan anaknya Sofa Bela Mulia terlibat dalam kasus korupsi lahan Stadion Maulana Yusuf.
Menurut Syafruddin, Sofa Bela Mulia tidak mengetahui adanya kesepakatan pengelolaan lahan Stadion Maulana Yuduf, antara Disparpora Kota Serang dan pihak swasta Basyar Alhafi.
"Itu mah bikin-bikin aja, tahu juga nggak. Anak saya enggak tahu (Ada kontrak)," kata Syafruddin melalui sambungan telepon, Minggu (13/10/2024).
Baca juga: Profil Kevin Fabiano, Anggota DPRD Solo Korupsi Sepatu Atlet Disabilitas, Baru Dilantik 2 Bulan
Syafrudin juga membantah isi dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU), dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Serang kemarin.
JPU dalam dakwaannya untuk terdakwa mantan kepala Disparpora Kota Serang, Sarnata dan pihak swasta Basyar Alhafi.
Dalam dakwaan, JPU menyebut Sofa Bela Mulia dan Basyar bertemu dengan Sarnata untuk menyampaikan niatnya mengelola lahan stadion Maulana Yusuf, atas perintah Syafruddin yang saat ini menjabat Wali Kota Serang.
"Anak saya enggak pernah menghadap (Sarnata) sudah saya tanya."
"Dia juga enggak pernah minta pengelolaan Stadion Maulana Yusuf."
"Itu asal-asalan amat lempar-lempar begitu," ujar dia.
Syafrudin menduga isu Sofa Bela Mulia terlibat dalam kasus korupsi tersebut, hanya akal-akalan agar dirinya pusing dalam mengahadapi Pilkada 2024.
Baca juga: Prabowo Minta Menteri Tak Cari Uang dari APBN, Golkar Wanti-wanti Kader Tak Korupsi
"Ini permainan politik, dikaitkan ke sana momen (Pilkada) biar saya pusing, udah kebaca, orang gak tahu apa-apa," ungkap Syafruddin.
Penulis: Engkos Kosasih
Artikel ini telah tayang di TribunBanten.com dengan judul Anaknya Disebut di Kasus Korupsi Stadion Maulana Yusuf, Eks Walikota Serang Syafrudin: Enggak Benar!