Sebelum mengevakuasi para nelayan, pihak tim SAR mengirim logistik ke puluhan nelayan yang terjebak.
Basarnas pun turunkan helikopter untuk evakuasi 71 nelayan yang terjebak tersebut.
"Helikopter Basarnas telah berangkat dari Lanud Atang Sanjaya Bogor pagi ini menuju Satradar TNI AU untuk disiagakan sebagai alat utama dalam proses evakuasi terhadap 71 orang yang terjebak," ujar Desiana, Kamis (17/10/2024).
Desiana juga turun langsung memimpin operasi di lokasi kejadian.
Pertama, ujar Desiana, pihak Basarnas akan mengirim logistik untuk para nelayan yang masih terjebak di ujung jembatan.
"Rencana sorti pertama akan dilakukan dropping logistik dan penurunan satu rescuer untuk melihat kondisi," ucap Desiana kepada TribunJabar.id.
Seorang nelayan yang terjebak bernama Jiman berhasil dihubungi lewat sambungan telepon.
Ia menuturkan, para nelayan bertahan hidup dengan mengonsumsi daun singkong karena stok makanan sudah habis.
Jiman juga melaporkan bahwa stok air bersih sudah menipis.
"Saya makan daun ubi (singkong), yang lain juga sama, soalnya kan ubinya tadi sudah habis, air bersih ada sisa sedikit, kita pakai sedikit-sedikit," ujar Jiman via telepon kepada TribunJabar.id.
Ia bersama teman-temannya bertahan di ujung jembatan yang terbuat dari beton.
Baca juga: Update Evakuasi 71 Nelayan di Dermaga Sukabumi: Helikopter Dikerahkan, 2 Orang Ditemukan Tewas
"Kita kelaparan di sini, saya bertahan di ujung jembatan ada kayak lapangan, saya diam di situ," ucap Jiman.
Jiman juga mengatakan bahwa para nelayan membutuhkan makanan dan ingin segera dievakuasi.
"Kita butuh makanan, gelombang masih tinggi, jadi belum ada yang bisa ke tengah. Ingin segera dievakuasi ke darat, (di sini) kita berupaya seadanya agar bisa bertahan," ucap Jiman.