Pada tanggal sudah lupa di bulan Oktober 2024 saat sedang melakukan kampanye Kabupaten Kepulauan Sula saat itu pada sore hari dilakukan pengisian BBM pada tanki speedboat Bela 72 B sebanyak 3000 KL,
“Pengisian berlansung pada saat itu tidak ada mesin yang hidup/beroprasi (terdapat satu orang tim kampanye bernama Nurhan dalam speedboat),” ujar Totok.
Kemudian saat pengisian BBM di speedboat Bela 72.di pelabuhan Bobong pada tanggal 12 Oktober 2024 jam 13 .00 WIT.
Benny Laos dan tim kampanye sudah ada di dalam speedboat sambil mesin genset diaktifkan dalam keadaan hidup atas kemauan dari Serly Juanda yang merupakan istri dari Benny Laos.
“Saat genset dalam keadaan hidup aliran listrik yang menghidupkan naikan sakelar AC miring, skalar panel starling. Skalar kulkas. Skalar frezer, soket ruang VVIP hidup dengan saklar blower atau eksvan,” jelas Totok.
“Saat pengisian BMM ke dalam tengki speed sedang berlangsung tiba-tiba terjadi ledakan dan kemudian timbul asap putih yg berasal dari bagian tengah speed dan bersamaan ledekan besar pada spedd boat sehingga menimbulkan korban,” imbuhnya.
Saksi-saksi lainnya yang diperiksa antara lain Sudarwis Sudjono (ABK) Pegang Selang di atas dermaga, Ardi Mohammad Alias Ardi (ABK) buka jerigen di atas dermaga, Rahmad Sudarsono (Kapten Kapal) mengawasi aktivitas pengisian BBM.
Selanjutnya Irvan B Daeng (ABK) memegang selang di tangki BBM bagian belakang kapal, Daeng (ABK) masih kritis sedang dalam penanganan yang akan di rujuk ke Ternate serta Roby Maabuat Alias Robi (ABK) pegang selang di atas jembatan.
Lebih lanjut, saat ini pihaknya dalam tahap masih menunggu hasil labfor di mana sudah dibawa ke Manado lewat Luwuk.
Sumber: Tribun Ternate/Tribunnews.com