TRIBUNNEWS.COM - Kasus santriwati ditemukan tewas tanpa pakai celana dilaporkan terjadi di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.
Adapun identitas santriwati itu berinisial SNH yang masih berusia 19 tahun.
Dugaan sementara, santriwati menjadi korban rudapaksa dan pembunuhan oleh pria misterius yang dikenal korban lewat media sosial.
Siapa sosok SNH?
SNH tercatat sebagai warga Gempolbapang, RT 004/002, Kelurahan Brangsong, Kecamatan Brangsong, Kabupaten Kendal.
Ibu korban, Rohmatun membeberkan, anaknya sudah sekolah di pondok pesantren sejak lulus duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).
SNH menempuh pendidikan agama mulai SMP hingga SMA.
Setelah lulus, korban mengabdikan diri di pondok pesantren tempatnya belajar.
Selama mondok, SNH mempelajari berbagai ilmu agama, utamanya menghafal Al-Quran.
"Aktivitas selain ngabdi, juga kerja sambilan," tutur Rohmatun, dikutip dari TribunJateng.com, Jumat (18/10/2024).
Rohmatun melanjutkan, SNH memiliki pekerjaan sebagai seorang penjahit.
Ia mengikutinya sejak tahun 2022 lalu.
Baca juga: 5 Populer Regional: Mayat Gadis Ditemukan di Kendal - Sosok Anggota DPRD Jabar Tersangka Korupsi
Kronologi penemuan SNH
Kasus ini bermula saat warga menemukan sesosok mayat perempuan pada Kamis (17/10/2024) sekitar pukul 06.30 WIB.
Lokasinya berada di kebun dekat peternakan ayam Desa Darupono, Kecamatan Kaliwungu Selatan, Kabupaten Kendal.
Saat ditemukan, mayat tersebut dalam kondisi setengah telanjang karena celananya terlucuti.
Sedangkan bagian atas tubuhnya tertutupi jaket dengan kondisi setengah terbuka.
Di dekat tubuhnya, terdapat celana dalam warna pink, celana hitam, masker hitam, dan tas warna krem.
Kapolsek Kaliwungu, AKP Edi Sukamto Nyoto membenarkan penemuan mayat ini.
Awalnya mayat tersebut belum diketahui, karena polisi tidak menemukan identitasnya.
Namun setelah dicek, korban berinisial SNH.
Edi menduga santriwati malang itu korban pembunuhan dan rudapaksa.
"Dugaan sementara, korban diperkosa lalu dibunuh. Saat ini kami masih menyelidiki lebih lanjut."
"Hasil pengecekan sementara, ada luka di leher dan kepala," urainya dikutip dari TribunJateng.com.
Polisi yang tiba di tempat kejadian perkara mengevakuasi korban ke RSUD Soewondo Kendal.
Jenazah SNH tiba di rumah duka pada Kamis sore, sekira pukul 18.30.
Korban langsung dimakamkan di TPU setempat malam harinya.
Sosok pria misterius
Rohmatun menduga anaknya dibunuh oleh pria misterius yang dikenal korban lewat media sosial, Instagram.
Ia mendapati percakapan di aplikasi pengiriman pesan antara SNH dengan pria itu.
SNH sempat memberitahu sang ibu akan diajak oleh terduga pelaku untuk pergi pengajian habib Luthfi di Pekalongan.
"Tapi anak saya nyuruh dia untuk mampir ke rumah sekalian izin sama saya," kata Rohmatun.
Rohmatun mengaku tidak mengetahui nama pria misterius yang sedang dekat dengan anaknya.
Namun, ia mengetahui ciri-ciri dari terduga pelaku.
"Usianya lebih tua dari anak saya, saya juga sempat lihat chattingan anak saya dengan dia."
"Ngakunya orang Pati dan punya pondok," tambahnya, dikutip dari TribunJateng.com.
Baca juga: Kronologis Santriwati Ditemukan Tewas di Kendal Jawa Tengah, Korban Sempat Diajak Pria Misterius
Keluarga tahu dari Facebook
OM SNH, Heru Nur Hidayat mengatakan, pertemuannya terakhir dengan korban terjadi pada Sabtu (12/10/2024) kemarin.
Heru mengantarkan SNH ke pondoknya.
Semenjak itu, dirinya belum menghubungi korban lagi.
Tiba-tiba pada Kamis (17/10/2024), viral di Facebook ada penemuan mayat.
Heru belum menyadari korban adalah SNH.
"Saya lihat di FB itu banyak berita penemuan mayat, tapi kan saya enggak 'ngeh' kalau itu dari keluarga saya," akunya, dikutip dari TribunJateng.com.
"Saya kaget waktu diberi tahu ternyata keponakan saya meninggal. Terus saya buka kembali dan ternyata benar," lanjutnya.
Singkat cerita, keluarga didatangi Polres Kendal untuk mengonfirmasi bahwa SNH tewas dalam kondisi memilukan.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Keluarga SNH, Santriwati Yang Jadi Korban Pembunuhan Terkejut, Tahu Berita Kematian dari Medsos
(Tribunnews.com/Endra)(TribunJateng.com/Agus Salim Irsyadullah)