News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pesawat SAM Air Jatuh di Gorontalo

Kata-Kata Terakhir Mey Sebelum Kecelakaan Pesawat Sam Air

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sri Meyke Male sempat memotret keluarganya usai melakukan boarding pass (kiri) dan jenazah Sri usai kecelakaan

TRIBUNNEWS.COM -- Keluarga Sri Meyke Male mungkin tak akan melupakan kata-kata terakhirnya sebelum mereka berpisah untuk selamanya.

Wanita 30 tahun tersebut menjadi korban kecelakaan pesawat Sam Air pada Minggu (20/10/2024) pagi.

Sedianya wanita yang akrab disapa Mey ini akan berangkat menemui suaminya di Palu, Sulawesi Tengah menumpang pesawat Sam Air dengan nomor registrasi PK-SMH (DHC6).

Baca juga: 5 Fakta Pesawat Sam Air Jatuh di Gorontalo: Kondisi Hancur hingga Video Korban sebelum Tewas Viral

Pesawat Sam Air tersebut mengalami kecelakaan beberapa saat sebelum mendarat di Bandara Panua, Pohuwato. 

Kerabat Sri Meyke Male, Gustin Ishak mengatakan, sebelum berangkat ke Bandara Djalaluddin, Gorontalo, Sri sempat mengucapkan kata-kata yang dianggap aneh, tidak seperti biasanya kepada ketiga anaknya.

Menurut Gustin, Mey sempat berkata: "Kalau jatuh di pesawat, tuan rumah akan jadi orang kaya.” 

Itu kata-kata yang diucapkan saat anaknya ikut mengantar sang bunda menuju bandara Djalaludin, Gorontalo.

Tadinya Gustin menganggap perkataan tersebut hanyalah candaan semata. Hal ini merujuk bahwa asuransi korban kecelakaan pesawat memang cukup besar.

Selain itu, sebelum berpisah mereka juga sempat berswafoto bersama. Bahkan iajuga sempat memotret keluarganya usai boarding pass.

Pesawat Sam Air jenis PK-SMH (DHC6) ditumpangi Mey jatuh sekitar 300 meter dari landasan pacu Bandara Panua Pohuwato.

Ia meninggalkan suami dan tiga anak.

Baca juga: Kemenhub Ungkap Kronologi SAM Air Jatuh di Gorontalo: Hilang Kontak 11 Menit dari Jadwal Landing

Kabar duka itu menyisakan pilu bagi keluarga, terutama ibunda Sri Meyke Male, Sofyan.

Pasalnya, baru saja kembali dari mengantar putrinya itu di Bandara Djalaluddin. Namun beberapa saat kemudian ia mendengar kabar pesawat jatuh. 

Diketahui, jarak rumah Sofyan menuju Bandara Jalaludin Gorontalo ditempuh lebih dari satu jam perjalanan darat.

Sementara Bandara Bandara Jalaluddin ke Bandara Panua Pohuwato hanya membutuhkan waktu 30 menit.

Sehingga sang ibu belum tiba di rumah saat insiden itu terjadi.

“Belum sempat sampai di rumah, langsung balik setelah dengar kabar. Sekarang ibunya masih menunggu jenazah di Pohuwato,” ujar Anton Kadir, paman korban, saat ditemui TribunGorontalo.com di rumah duka, Minggu (20/10/2024).

Jatuh di Tambak Warga

Pesawat jatuh di daerah tambak atau empang yang jaraknya kurang lebih 300--500 meter sisi selatan runway Bandara Panua Pohuwato.

Bandara Panua Pohuwato berjarak sekitar 31 kilometer atau 51 menit  perjalanan darat dari Marisa, Ibu Kota Kabupaten Pohuwato.

Sedangkan ke Kota Gorontalo, ibu Kota Provinsi Gorontalo sekitar 191 kilometer atau jarak tempuh sekitar 4-5 jam perjalanan darat.

Pesawat tersebut sedang melayani rute dari Bandara Djalaluddin, Gorontalo, menuju Bandara Panua, Pohuwato. 

Pesawat dipiloti oleh Capt M Saefurubi A dengan First Officer M. Arthur V. G serta seorang teknisi bernama Budijanto. Selain awak pesawat, ada satu penumpang yaitu Sri Meyke Male.

Bangkai pesawat Sam Air yang jatuh di tambah kurang lebih 300--500 meter sisi selatan runway Bandara Panua Pohuwato.

Kronologi kejadian 

Sementara dari informasi Kementerian Perhubungan, menunjukkan bahwa pesawat Sam Air PK-SMH lepas landas dari Bandara Gorontalo pada pukul 07:03 WITA (23:03 UTC) dengan perkiraan waktu tiba (ETA) pada pukul 07:33 WITA (23:33 UTC) dalam kondisi cuaca berawan. 

Pesawat lost contact pada pukul 07:22 WITA (23:22 UTC) dan beberapa jam kemudian pesawat ditemukan hancur total (total loss) akibat kecelakaan di rawa-rawa sebelum runway 27 Bandara Pohuwato. 

Kecelakaan ini mengakibatkan empat korban awak dan penumpang yaitu Pilot, First Officer, Teknisi, dan 1 satu orang penumpang meninggal dunia, selanjutnya para korban telah dievakuasi ke Puskesmas Motolohu Pohuwato.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Lukman F Laisa menyampaikan duka cita yang mendalam atas insiden ini. 

“Kami sangat berduka atas kecelakaan yang menimpa pesawat perintis PT. SAM Air di Pohuwato. Doa dan simpati kami sampaikan kepada keluarga korban yang ditinggalkan,” ujar Lukman.

Lukman menambahkan, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara tengah berkoordinasi dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) serta stakeholder terkait untuk melakukan investigasi lebih lanjut terhadap insiden ini. 

“Saya berharap proses investigasi berjalan lancar, dan langkah-langkah pencegahan ke depan dapat diambil untuk meningkatkan keselamatan penerbangan di masa mendatang.” kata Lukman. 



Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini