News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pesawat SAM Air Jatuh di Gorontalo

Tangis Histeris Anak Kedua saat Jenazah Sri Meyke Male Korban Jatuhnya Pesawat SAM Air Dimakamkan

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemakaman jenazah Sri Meyke Male, korban pesawat SAM Air yang jatuh di Gorontalo diwarnai isak tangis keluarga. Foto Sri Meyke Male sempat memotret keluarganya usai melakukan boarding pass (kiri) dan jenazah Sri usai kecelakaan.

TRIBUNNEWS.COM, GORONTALO - Pemakaman jenazah Sri Meyke Male, korban pesawat SAM Air yang jatuh di Gorontalo diwarnai isak tangis keluarga.

Bahkan anak kedua Sri Meyke, Rafi Ahmad menangis histeris saat jenazah ibunya diturunkan ke liang lahad.

Siswa kelas 2 SD ini tak kuasa membendung air matanya.

Sang ayah, Fandy Ahmad dengan sigap menenangkan Rafi dengan menggendongnya.

Baca juga: Sosok Sri Meyke, Korban Tewas Pesawat Sam Air di Gorontalo, Sempat Bercanda Pesawat Jatuh ke Anak

Jenazah Sri Meyke Male dimakamkan di pemakaman keluarga, Senin (21/10/2024) sekira 08.50 Wita. 

Meyke adalah korban kecelakaan pesawat SAM Air di Kecamatan Randangan, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo, Minggu (20/10/2024).

Tak hanya Meyke, tiga orang lainnya yang merupakan awak pesawat ikut jadi korban tewas.

Fandy Ahmad menenangkan anak keduanya saat prosesi pemakaman Sri Meyke Male di Jl Kutai, Kelurahan Tamalate, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo, Senin (21/10/2024). (TribunGorontalo.com/Nur Ainsyah Habibie)

Mereka adalah:

  1. Capt M Saefurubi 
  2. First Officer M Arthur VG
  3. Teknisi bernama Budijanto

Sri Meyke tewas di lokasi kejadian.

Baca juga: 5 Fakta Pesawat Sam Air Jatuh di Gorontalo: Kondisi Hancur hingga Video Korban sebelum Tewas Viral

Sosok Sri Meyke Male

Mey lahir tahun 1994. Kini usianya 30 tahun.

Suaminya, Fandy Ahmad bekerja di PLN di Palu Sulawesi Tengah.

Mey bersama keluarganya tinggal di Kelurahan Tamalate, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo. 

Mey sudah menikah dan memiliki tiga orang anak.

Sri Meyke Male, korban tewas kecelakaan pesawat Sam Air sempat bercanda soal kematiannya. Ia menyinggung pesawat jatuh kepada anak-anaknya. (Kolase Tribunnews.com)

Anak paling besar sudah duduk di bangku SMP, anak kedua Sekolah Dasar (SD), sementara anak paling bungsu baru berusia 2 tahun.

Ketiga anaknya tersebut ditinggal di rumah orang tuanya di Jalan Kutai, Kelurahan Tamalate, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo.

Menurut tante Mey, Gustin Ishak, keponakannya itu dikenal sebagai orang baik dan ringan tangan membantu keluarganya.

"Orangnya baik, suka sekali membantu," katanya dikutip dari TribunGorontalo.com.

Gustin mengatakan korban sempat bercanda soal kecelakaan sebelum naik pesawat SAM Air.

Namun siapa sangka, candaan Mey menjadi kenyataan.

"Kalau jatuh di pesawat, tuan rumah akan jadi orang kaya," kata Gustin Ishak mengulang candaan korban dengan anak-anaknya.

Kronologi Jatuhnya Pesawat

SAM Air awalnya melakukan penerbangan rute Bandara Djalaluddin, Gorontalo, menuju Bandara Panua, Pohuwato. 

Pesawat yang dikendalikan captain M Saefurubi A dan Co-captain M Arthur Vico G lepas landas pada Minggu (20/10/2024) pukul 07.03 Wita.

Setelah 19 menit mengudara, pesawat SAM Air tiba-tiba kehilangan kontak.

Pilot Saefurubi terakhir melakukan kontak dengan AIRNAV Makassar.

Pesawat seharusnya sudah mendarat sekira pukul pukul 07.33 Wita.

Namun sudah lewat estimasi waktu penerbangan, pesawat SAM Air tak kunjung kelihatan moncongnya.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Lukman F mengatakan, pesawat SAM Air hilang kontak kurang lebih selama 2 jam.

Hilangnya pesawat terjawab setelah masuk laporan jatuhnya pesawat perintis milik SAM Air teregistrasi dengan nomor PK-SMH (DHC6) ini pada pukul 09.00 Wita.

"Pesawat lost contact pada pukul 07.22 Wita dan beberapa jam kemudian pesawat ditemukan hancur total," katanya kepada Tribunnews.com.

Lokasi jatuhnya pesawat SAM Air berada di kawasan tambak warga Randangan yang hanya berjarak 500 meter dari Bandara Panua Pohuwato.

Lukman menyampaikan belasungkawa atas kejadian ini.

"Kami sangat berduka atas kecelakaan yang menimpa pesawat perintis PT SAM Air di Pohuwato. Doa dan simpati kami sampaikan kepada keluarga korban yang ditinggalkan," kata dia.

Lukman menambahkan, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan Kementerian Perhubungan sedang turun tangan melakukan investigasi.

Ia berharap proses investigasi segera rampung dan diketahui hasilnya.

Pihaknya tidak ingin kejadian serupa terulang di kemudian hari.

"Saya berharap proses investigasi berjalan lancar, dan langkah-langkah pencegahan ke depan dapat diambil untuk meningkatkan keselamatan penerbangan di masa mendatang," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di Tribungorontalo.com dengan judul Anak Sri Meyke Male Menangis Histeris saat Pemakaman sang Korban Pesawat Sam Air di Kota Gorontalo

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini