News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Lagi Beli Sate, Santri Asal Pati dan Rembang Dianiaya Puluhan Orang di Jogja, Satu Korban Ditikam

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi garis polisi. Dua santri asal Kabupaten Pati dan Kabupaten Rembang di Jawa Tengah menjadi korban penganiayaan oleh puluhan orang di Kota Yogyakarta, Rabu malam (23/10/2024).

TRIBUNNEWS.COM - Dua santri asal Kabupaten Pati dan Kabupaten Rembang di Jawa Tengah menjadi korban penganiayaan oleh puluhan orang di Kota Yogyakarta, Rabu malam (23/10/2024).

Tempat kejadian perkara (TKP) tepatnya berada di Jalan Parangtritis, Brontokusuman, Kemantren/Kecamatan Mergangsan.

Kasihumas Polresta Yogyakarta AKP Sujarwo menjelaskan kronologi penganiayaan itu.

Awalnya ada sekitar 25 orang yang nongkrong dan meminum minuman keras di suatu kafe di Jalan Parangtritis.

Kata Sujarwo, salah satu dari mereka tiba-tiba marah dan melemparkan gelas ke seberang jalan.

Selanjutnya, ada beberapa orang dari mereka yang mendekati tempat penjual sate di seberang jalan.

"Lalu terjadilah penusukan dengan senjata tajam terhadap salah seorang pembeli sate," ujar Sujarwo, Kamis, (24/10/2024), dikutip dari Tribun Jogja.

Setelah melakukan penikaman, rombongan itu meninggalkan TKN dan mengarah ke Pojok Beteng Timur.

"Untuk korban penusukan dibawa ke RS Pratama Yogyakara," katanya.

Ada dua korban dalam peristiwa ini, yakni Shafid F. (19), pelajar laki-laki asal Rembang dan M. Aufal (23), pelajar asal Pati.

Shafid mengalami luka robek pada perut bagian kiri dan luka memar pada kepala, tangan, dan kaki karena pukulan balok dan kursi. Dia harus mendapat tiga jahitan.

Baca juga: Gegerkan Warga Keraton Kota Jogja, Mayat Bujangan Berusia 42 Tahun Ditemukan Membusuk di Kamar

Sementara itu, M. Aufal menerita luka pada kepala, tangan, dan kaki akibat pukulan benda keras.

Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol. Aditya Surya Dharma mengatakan polisi masih melakukan penyelidikan guna mengetahui pemicu penganiayaan.

Kata Aditya, penyidik kepolisian sudah memeriksa beberapa saksi mata dan mengumpulkan bukti.

Sejumlah orang dicurigai terlihat dalam penganiayaan tersebut.

"Masih dicurigai, tapi kami upayakan pencarian dan pengungkapannya. Tunggu saja," ujarnya ketika dihubungi hari Kamis, (24/10/2024).

Dia mengatakan polisi hingga kini belum mengetahui motif penganiayaan oleh rombongan di kafe itu.

"Penyebab masih didalami, kami sudah minta keterangan saksi. Itu rombongan sekelompok orang tiba-tiba seperti apa, salah kira terus tiba-tiba melakukan penusukan dan dipengaruhi miras," katanya.

Di sisi lain, kata Aditya, kondisi korban sudah berangsur membaik.

"Minta doanya saja supaya kasus segera terungkap," kata Aditya.

"Untuk pelakunya masih dalam penyelidikan aparat Polresta Yogyakarta."

Polisi kumpulkan rekaman CCTV

Baca juga: Aksi Heroik Delivery Food Wanita Tolong Korban Kecelakaan di Jogja, Enjelina Syok Dapat Motor Baru

Kasatreskrim Polresta Yogyakarta, Kompol Probo Satrio, mengatakan pihaknya tengah mengumpilkan rekaman CCTV.

"Memang ada korban penusukan, nah, ini kami baru ngumpulin rekaman CCTV. Kami olah pelan-pelan, kami analisa dulu," kata Probo Satrio, Kamis, (24/10/2024).

"Kemarin keterangan korban dia nggak tahu (masalanya apa), katanya ada ribut-ribut, dia (korban) kan beli sate terus didatangi (pelaku) kemudian dipukuli."

Kata Probo, kini memburu para pelaku.

"Kemungkinan terpengaruh miras, (pelaku) pemukulan belum diketahui. Nanti kalau sudah kami gelarkan."

Kesaksian korban

M. Aufal, salah satu korban, menceritakan penganiayaan yang menimpanya.

Seorang santri Pondok Pesantren Al Munawwir Krapyak sekaligus salah salah satu korban pengeroyokan di Jalan Parangtritis, Kamantren Mergangsan, Kota Yogyakarta, yakni AM (23), memberikan pernyataan terkait kejadian yang menimpanya.

"Saya sama temen saya, S (19), jadi korban," kata Aufal kepada awak media di RS Pratama Yogyakarta, Kamis (24/10/2024).

Santri Pondok Pesantren Al Munawwir Krapyak itu berujar dia dan rekannya sedang makan sate ayam pada malam kejadian.

Sehabis makan, mereka bersantai sejenak dan tidak langsung pulang ke pondok.

Akan tetapi, rombongan orang tak dikenal tiba-tiba datang. Mereka mengatakan "ini-ini-ini" sembari menunjuk kedua korban.

Selanjutnya, rombongan itu menyerang mereka berdua.

"Kan enggak tahu apa-apa, kita. Enggak langsung lari juga. Kita cuma bisa bilang enggak tahu apa-apa, enggak tahu apa-apa, tetapi tetap aja diserang," kata dia.

Rombongan itu melakukan pemukulan dengan helm, kayu, dan sejumlah benda di lokasi kejadian.

"Mereka ambil kursi langsung dihantam (ke Aufal dan Shafid). Terus ada yang ambil helm, kayu, dan benda-benda yang ada di sana terus dihantam ke saya," katanya.

Aufal jatuh lalu berhasil bangkit. Akan tetapi, dia kembali dipukul

"(AM) enggak sempat melawan soalnya, enggak salah kan. Saya cuma mencari kebenaran," ujar Aufal.

Aufal mengklaim tidak mengenal para pelaku.

(Tribunnews/Febri)

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Polisi Periksa CCTV untuk Usut Pelaku Penusukan Seorang Santri di Jogja

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini