TRIBUNNEWS.COM, Konawe Selatan - Sidang perdana kasus dugaan penganiayaan yang melibatkan Supriyani, seorang guru honorer asal Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, digelar di Pengadilan Negeri (PN) Andoolo pada Kamis, 24 Oktober 2024.
Dalam sidang ini, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Ujang Sutrisna membacakan dakwaan terkait kronologis kejadian.
Menurut dakwaan, insiden terjadi saat korban, yang merupakan murid Supriyani dan anak seorang polisi, sedang bermain dengan teman-temannya.
Supriyani diduga memukul korban sekali menggunakan sapu ijuk.
"Saat berlangsung proses belajar-mengajar, saksi Lilis Herlina Dewi meninggalkan ruang kelas untuk ke ruangan kepala sekolah. Terdakwa lalu masuk ke kelas IA dan mendekati korban yang sedang bermain-main dengan rekannya dan langsung memukul korban sebanyak satu kali dengan menggunakan gagang sapu ijuk," ungkap Ujang saat membacakan dakwaan.
Akibat tindakan tersebut, korban mengalami luka memar dan lecet di paha belakang, sebagaimana tertera dalam hasil visum Puskesmas Pallangga pada 26 April 2024.
Tanggapan Terdakwa
Sebelum sidang dimulai, Supriyani membantah tuduhan tersebut.
"Saya tidak pernah melakukan pemukulan yang dituduhkan. Berharap bisa bebas dari tuntutan," ujarnya.
Supriyani hadir di persidangan mengenakan baju putih dan rok hitam, serta hijab berwarna hitam.
Syamsuddin, kuasa hukum Supriyani, meminta waktu untuk membacakan eksepsi hingga pekan depan.
Baca juga: Alasan Kasus Guru Supriyani Tak Diselesaikan Secara Restorative Justice, Persidangan Dipercepat
Sementara itu, JPU Ujang memohon agar persidangan dipercepat untuk menghadirkan saksi dan membacakan tuntutan demi keadilan yang cepat dan berbiaya murah.
"Kami tetap harus memberikan kesempatan dan hak kepada terdakwa," kata majelis hakim, yang kemudian menunda sidang hingga Senin, 28 Oktober 2024.
Terkait dakwaan ini, kepala Kejaksaan Negeri Konawe Selatan, Ujang Sutrisna, menjelaskan bahwa semua berkas perkara yang dilimpahkan oleh penyidik kepolisian kepada JPU telah lengkap.
"Alat bukti sudah terpenuhi semua," ujarnya.
Ujang menekankan bahwa kebenaran peristiwa pidana akan diuji di pengadilan.
Kasus ini akan terus berlanjut dengan persidangan berikutnya.
"Alat bukti sudah terpenuhi semua. Kita baku lihat, saling meneliti. Kita lihat semuanya," tandas Ujang.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsSultra.com dengan judul Isi Dakwaan Kasus Supriyani Dituduh Aniaya Murid Anak Polisi di Konawe Selatan, JPU Urai Kronologis ,
(TribunnewsSultra.com/Desi Triana Aswan)
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).