TRIBUNNEWS.COM, Surabaya - Pembekuan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (Unair) menjadi sorotan nasional setelah pemasangan karya seni satire berbentuk karangan bunga.
Karangan bunga tersebut ditujukan untuk memberikan ucapan selamat bernada satire atas pelantikan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Presiden BEM FISIP Unair, Tuffahati Ullayyah, menegaskan bahwa pihaknya tetap konsisten mengkaji isu pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia.
"Kami ada kajian ilmiah, tetapi belum kami publikasikan. Selama satu periode ini, kami gencar mengawal isu pelanggaran HAM," ungkap Tuffahati pada Minggu, 27 Oktober 2024.
Tuffahati menjelaskan bahwa karya seni tersebut direncanakan dua minggu sebelum pelantikan presiden.
Ia berharap mahasiswa bisa belajar untuk menyampaikan kritik secara kreatif.
Namun, karya seni satire ini berujung pada pembekuan BEM FISIP Unair.
Proses Pembekuan
Baca juga: Sosok Bagong Suyanto, Dekan Bekukan BEM FISIP Unair, Segini Harta Kekayaannya
Ketua Komisi Etik FISIP Unair memanggil BEM FISIP untuk meminta klarifikasi mengenai karya seni tersebut.
Pada Jumat, 25 Oktober, BEM FISIP Unair memenuhi panggilan tersebut, tetapi pada sore harinya, mereka menerima surel yang menyatakan pembekuan BEM.
Mereka berkomitmen menciptakan kebermanfaatan untuk seluruh civitas akademika FISIP Unair.
Pemasangan karangan bunga yang dilakukan pada Selasa, 22 Oktober, viral di media sosial, terutama di platform X dan TikTok, serta mendapatkan dukungan dari banyak mahasiswa.
Meskipun karangan bunga tersebut ditarik karena hujan, dampaknya tetap terasa.
Meskipun pembekuan terjadi, Ullayyah menyatakan bahwa pihaknya akan tetap melanjutkan tugas hingga waktu demisioner yang telah ditentukan.
Baca juga: BEM FISIP Unair Gaungkan Tagar Perlawanan dan Foto Hitam di Instagram Pasca Pembekuan oleh Dekanat
Kini, BEM FISIP Unair sedang melakukan penguatan internal dan menunggu proses diskusi lebih lanjut dengan Dekan FISIP.
Dikonfirmasi terpisah, Dekan FISIP Unair, Prof Dr Drs Bagong Suyanto MSi enggan berkomentar lebih lanjut dan membenarkan pertemuan dengan BEM FISIP yang direncanakan esok.
"Senin besok (konfirmasi dengan media) setelah pertemuan dengan BEM," ungkapnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Alasan BEM FISIP Unair Pasang Ucapan Bunga untuk Prabowo-Gibran, Klaim Pegang Kajian Isu HAM
(TribunJatim.com/Torik Aqua)
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).