News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Diduga Dihajar Wali Kelas, Siswa SMP di Bogor Pulang Babak Belur, Pihak Sekolah: Jatuh di Toilet

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi kekerasan terhadap anak. MLI (14), seorang siswa di salah satu SMP swasta di Kota Bogor, pulang dalam keadaan babak belur setelah diduga dianiaya gurunya.

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - MLI (14), seorang siswa di salah satu SMP swasta di Kota Bogor, pulang dalam keadaan babak belur.

MLI disebut dipulangkan oleh pihak sekolah. Orang tua korban, M. Umar (39), melaporkan peristiwa itu kepada polisi.

Sebelumnya, Umar mendapat informasi dari teman korban bahwa anaknya dipukuli.

"Pulang ke rumah dalam kondisi babak belur, dan pihak sekolah bilang itu jatuh di kamar mandi," ujar Umar, Selasa, (29/10/2024), dikutip dari Tribun Bogor.

Umar juga berujar ada orang tua murid yang menyebut MLI telah dianiaya.

"Tapi di hari Selasanya ada murid dan orang tua murid mengatakan bahwa anak saya itu bukan jatuh, tapi dihajar sampai pingsan, terus setelah pingsan itu ditendang."

Kata Umar, berdasarkan informasi yang didapatnya, MLI awalnya berbincang dengan teman-temannya di belakang kursi di area majelis lingkungan sekolah.

MLI adalah ketua kelas sehingga dia dipanggil oleh wali kelasnya yang menjadi terduga pelaku.

"Sambil dijewer, 'Kamu sebagai ketua kelas harus memberi contoh yang baik sama temen-temennya. Mau lagi gak?' Pas anak saya bilang, 'Enggak, Pak,' itu anak saya langsung dihajar sampai pingsan," kata Umar.

Menurut Umar, selepas dugaan penganiayaan itu terungkap, pihak sekolah sempat datang kepadanya guna meminta maaf.

"Dateng dan minta maaf karena sudah memberi berita yang tak sebenarnya. Jadi, dia minta maaf, tapi kan balik lagi, hukum berjalan," ucap dia.

Baca juga: Sosok Sugandi, Otak Pembunuhan di Bogor yang Ditemukan Tewas Sebelum Ditangkap, Diduga Akhiri Hidup

Istri Umar atau ibu korban juga sempat datang ke sekolah. Dia ingin anaknya keluar dari sekolah itu.

Pihak sekolah juga menganjurkan MLI keluar dari sekolah.

"Datang ke sekolah ingin keluar dari sekolah itu, cuman dari pihak kepala sekolah sebaiknya MLI harus keluar, ya udah saya juga emang mau keluar. Dengan seperti itu saya bukan menantang, tapi saya emang dari awal pun saya mau anak saya keluar. Ya, (kata pihak sekolah) lebih baik keluar saja gitu, daripada bandel lebih baik keluar aja," kata Umar.

Polisi sudah mendapat laporan kasus dugaan penganiayaan itu. Kini polisi masih mengumpulkan keterangan dari para saksi.

"Kita masih minim info kejadian seperti apa, makanya kita akan dapat keterangan secara runut setelah saksi-saksi terkumpul," kata Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota AKP Aji Riznaldi Nugroho, Selasa.

"Untuk terkait penganiayaan siswa sekolah sudah kami terima laporannya," katanya.

Kata Aji, berdasarkan keterangan sementara, peristiwa ini menimpa korban saat terlapor yaitu, seorang tenaga pengajar, sedang mengingatkan korban. Selanjutnya, terjadilah kekerasan terhadap korban.

"Ada salah satu tenaga pengajar memberitahu atau mengingatkan kepada muridnya pada saat jam pelajaran. Dari keterangan korban, dijewer dan dilakukan pemukulan."

"Kalau secara fisik kita lihat (luka) ada di wajah sebelah kiri, visum sudah dilakukan. (Pemukulan) rangan kosong, sementara dengan tangan kosong."

(Tribunnews/Febri/Tribun Bogor/Naufal Fauzy)

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Cerita Umar Anaknya Babak Belur Diduga Dihajar Guru di Bogor, Respon Sekolah Bikin Keluarga Kecewa

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini