Keluarga diminta menemui korban yang sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara (USU).
Sebelum keluarga tiba di rumah sakit, pihak asrama kembali menelepon dan mengabari korban meninggal.
"Tidak lama kemudian korban ini dinyatakan sudah meninggal dunia dan keluarga disuruh menjemput jenazah," bebernya.
Baca juga: Kekejaman Tersangka Pembunuhan Santriwati di Kendal, Jasad Disetubuhi dan Ditinggalkan di Kebun
Setiba di rumah sakit, keluarga bertemu dengan dokter yang menangani korban.
Dokter memberi informasi korban dibawa ke rumah sakit dalam kondisi meninggal sehingga tak ada tindakan dari petugas medis.
"Sementara itu ketika pihak keluarga menanyakan ke dokter, malah dokternya bilang dia belum sempat menangani korban," lanjutnya.
Saat jenazah dimandikan, ditemukan luka lebam diduga akibat penganiayaan.
" Ketika dimandikan terlihat ada lubang mayat seperti bekas cekikan," terangnya.
Pihak sekolah menyatakan korban meninggal karena sakit, namun keluarga tak percaya dengan pernyataan tersebut.
"Saya selaku kuasa hukum meminta diautopsi jenazah atau bongkar makam supaya bisa di otopsi dan mengetahui penyebab kematian korban. Saya juga sedang menunggu perkembangan dari Polda Sumut bagaimana nantinya," pungkasnya.
Sebagaian artikel ini telah tayang di TribunMedan.com dengan judul Polda Sumut Selidiki Kematian Calon Pramugari Asal Kisaran, Makam Akan Dibongkar
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunMedan.com/Fredy Santoso)