Dugaan sementara korban tewas akibat penganiayaan di dalam asrama.
Thomy menyatakan keluarga mendapat telepon dari pihak asrama terkait kondisi kesehatan korban menurun pada Selasa (1/10/2024).
Keluarga diminta menemui korban yang sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara (USU).
Baca juga: Guru SMP di Bogor Terancam 3 Tahun Penjara karena Aniaya Muridnya, Kepala Sekolah Beri Penjelasan
Sebelum keluarga tiba di rumah sakit, pihak asrama kembali menelepon dan mengabari korban meninggal.
"Tidak lama kemudian korban ini dinyatakan sudah meninggal dunia dan keluarga disuruh menjemput jenazah," bebernya.
Setiba di rumah sakit, keluarga bertemu dengan dokter yang menangani korban.
Dokter memberi informasi korban dibawa ke rumah sakit dalam kondisi meninggal sehingga tak ada tindakan dari petugas medis.
"Sementara itu ketika pihak keluarga menanyakan ke dokter, malah dokternya bilang dia belum sempat menangani korban," lanjutnya.
Saat jenazah dimandikan, ditemukan luka lebam diduga akibat penganiayaan.
" Ketika dimandikan terlihat ada lubang mayat seperti bekas cekikan," terangnya.
Pihak sekolah menyatakan korban meninggal karena sakit, namun keluarga tak percaya dengan pernyataan tersebut.
Baca juga: Seorang Pria di Jaktim Ajak Teman-temannya Aniaya Mantan Istrinya, Ini Penyebabnya
"Saya selaku kuasa hukum meminta diautopsi jenazah atau bongkar makam supaya bisa di otopsi dan mengetahui penyebab kematian korban. Saya juga sedang menunggu perkembangan dari Polda Sumut bagaimana nantinya," pungkasnya.
Sosok Korban
Diketahui, korban merupakan siswi baru sekolah kursus penerbangan Sumatera Flight Education Center yang terletak di Komplek Citra Garden, Kota Medan, Sumatra Utara.
Gadis berjilbab tersebut berasal dari Kecamatan Kisaran Barat, Kabupaten Asahan, Sumatra Utara.