"Tidak ada pencopotan, dia hanya ditarik untuk dibina," katanya.
Kata dia, langkah itu diambil untuk memastikan keamanan dan ketertiban di Konawe Selatan terkhusus di Kecamatan Baito.
"Karena yang bermasalah ini satu desa. Jangan sampai gara-gara ini situasi dan kondisi di sana tidak baik," ujarnya.
Untuk itu, Ia mengatakan dirinya kemudian menugaskan kepada Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Konawe Selatan untuk mengisi sementara jabatan Camat Baito.
"Karena di sana akan dijaga sama Linmas untuk memastikan keamanan di Baito," tuturnya.
Apabila kondisi dan situasi aman, Sudarsono bisa saja dikembalikan untuk mengisi posisi camat.
"Ini kan sifatnya cuma pembinaan. Sampai saat ini belum ada pelantikan, jadi ndak ada itu pencopatan camat itu," tuturnya.
Diteror OTK, Kaca Mobil Dinas Sudarsono Pecah
Sebelumnya, mobil dinas Sudarsono mengalami pecah kaca pintu yang diduga teror dari orang tak dikenal atau OTK pada Senin (28/10/2024) lalu.
Peristiwa itu terjadi setelah Sudarsono bersama rombongan pengacara, termasuk guru Supriyani pulang dari menghadiri sidang kedua di Pengadilan Negeri Andoolo, Senin.
Sudarsono merupakan orang yang dipercayakan penasehat hukum guru honorer itu untuk memberi perlindungan.
Diketahui, setelah keluar dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan dan Anak Kota Kendari, Supriyani yang dituduh menganiaya muridnya, yang seorang anak polisi, kemudian diminta tinggal di rumah Camat Baito.
Dikutip dari Tribun Sultra, Sudarsono membenarkan kaca mobilnya pecah dengan lubang kecil seperti bekas tembakan.
"Saya mendengar kaca mobil berbunyi keras, saya kira ada burung tabrak kaca mobil."
"Saya langsung berhentikan mobil dan turun mengecek. Memang ada lubang di kaca tengah sebelah kiri," ujarnya, Senin.