TRIBUNNEWS.COM - Kuasa hukum Aipda Wibowo Hasyim, Laode Muhram Naadu buka suara terkait dugaan penganiayaan yang dilakukan guru honorer Supriyani terhadap anak kliennya.
Adapun salah satu hal yang disampaikannya terkait adanya bentakan dari Supriyani terhadap anak Aipda Wibowo Hasyim saat di kantor polisi.
Mulanya, Laode membeberkan awal mula dugaan penganiayaan oleh Supriyani terhadap anak Aipda Hasyim yang terjadi pada 24 April 2024 di antara pukul 08.00 sampai 09.00 WIB.
Dia menceritakan peristiwa berawal ketika wali kelas anak Aipda Hasyim, Lilis tengah keluar dari kelas untuk melakukan absen di ruangannya.
Lalu, Laode menyebut saat ditinggalkan, ruang kelas dari anak Aipda Hasyim gaduh.
Menurutnya, hal itu membuat Supriyani merasa terganggu saat mengajar di sebelah ruang kelas anak Aipda Hasyim.
Setelah itu, Laode mengungkapkan Supriyani langsung masuk ke ruang kelas korban dan langsung melakukan pemukulan terhadap anak Aipda Hasyim dengan menggunakan sapu ijuk.
"Jadi Bu Supriyani masuk, kemudian mengambil sapu ijuk berwarna hijau yang gagangnya itu dari stainless bukan kayu. Jadi, memukul satu kali di paha korban ini."
"Pun sambil berkata disuruh nulis bukan cerita. Ini kemudian dilihat temannya dua saksi anak itu ya," katanya dalam wawancara eksklusif seperti dikutip dari YouTube Tribun Sultra pada Minggu (3/11/2024).
Selepas pulang dari sekolah, ibu korban melihat kondisi tubuh anaknya yang ada memar di bagian belakang paha.
Baca juga: Sosok Kapolsek Baito Iptu Muh Idris, Minta Uang Damai Rp50 Juta ke Supriyani, Baru 7 Bulan Menjabat
Sang ibu lantas bertanya ke anaknya terkait penyebab adanya luka tersebut. Lalu, korban mengaku kepada ibunya terjatuh saat di sawah bersama Aipda Hasyim.
Kemudian, pada keesokan harinya, Aipda Hasyim baru mengetahui adanya luka di tubuh sang anak ketika dimandikan.
Lantas, korban baru mengaku bahwa luka di belakang pahanya tersebut akibat dipukul oleh Supriyani saat di sekolah.
"Dan di situ ibunya langsung mengkonfirmasi ke ayahnya ini 'kenapa ini jatuhnya gini di sawah?'. Ayahnya kaget lalu korban mengaku bahwa saya dipukul oleh ibunya A, ibu guru Supriyani," jelasnya.