Laporan Reporter Tribun Jateng, Agus Salim Irsyadullah
TRIBUNNEWS.COM, KENDAL - Kebakaran pabrik mainan milik PT Master Kidz Indonesia di Kawasan Industri Kendal (KIK), Jawa Tengah hingga Minggu (3/11/2024) pagi, belum juga padam. Meski sempat diguyur hujan, Sabtu (2/11/2024) malam, sejumlah titik api masih ditemukan di bangunan sisi sebelah selatan di hari ketiga kobaran itu.
Baca juga: Tatapan Kosong Istri Korban Kebakaran Pabrik saat Datangi RS Polri, Ungkap Alasan Tolak Diwawancara
Sementara, api di bangunan bagian utara dan belakang, dipastikan sudah padam. Pantauan di lokasi, pukul 09.00 WIB, kobaran api di sisi selatan sempat membesar dengan kondisi bangunan bagian atas yang hampir roboh.
Di dalam ruangan itu, terlihat tumpukan palet bahan mainan membara dilalap api. Kepulan asap juga membumbung tinggi.
Baca juga: RS Polri Kramat Jati Belum Umumkan Hasil Identifikasi Korban Kebakaran di Bekasi, Ini Alasannya
Satpam PT Master Kidz Indonesia, Zulkifri tak memungkiri kobaran api belum sepenuhnya padam.
"Saat ini memang belum seratus persen padam, masih ada beberapa titik api yang menyala," katanya.
Menurut Zulkifri, pihaknya juga sudah mengerahkan alat berat untuk membantu merobohkan bangunan yang tersisa agar proses pemadaman api lebih cepat.
"Kami turunkan alat berat karena memang untuk membantu merobohkan sisa reruntuhan agar api cepat padam," sambungnya.
Zulkifri mengatakan, operasional pabrik berhenti total akibat kejadian itu.
Baca juga: Ada Potensi Konflik Kepentingan di Balik Gerakan Solidaritas Nasional Pendukung Prabowo
Seluruh karyawan juga masih diliburkan sampai waktu yang belum ditentukan.
Pihaknya juga belum bisa merinci berapa kerugian yang dialami.
"Untuk karyawan, masih libur dulu, belum tahu waktunya sampai kapan. Kerugian belum diketahui," imbuhnya.
Sementara itu, Kasi Opsdal Damkar Kendal, Jawa Tengah Jambari masih menyiagakan petugas yang terus berupaya memadamkan api.
"Hari ini kami masih melakukan upaya pemadaman karena masih ada beberapa titik api yang muncul," terangnya di lokasi, Minggu.