Berikut rekomendasi selengkapnya yang dikeluarkan terkait Gunung Lewotobi Laki-laki meletus:
1. Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki dan pengunjung/wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 7 Km dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, serta sektoral 7 km pada arah Utara-Timur Laut dan 7 Km pada sektor Timur Laut.
2. Masyarakat agar tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
3. Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
4. Masyarakat yang terdampak hujan abu Gunung Lewotobi Laki-laki memakai masker/penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernapasan.
5. Pemerintah Daerah senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi di BandunGunung .
6. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi akan selalu berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Satlak PB setempat dalam memberikan informasi tentang kegiatan Gunung Lewotobi Laki-laki.
Jalan Trans Flores ke Larantuka Dipenuhi Abu Vulkanik
Dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki menyebabkan jalan trans Flores Maumere-Larantuka dipenuhi abu vulkanik.
Selain abu vulkanik, material tanah juga memenuhi jalan hingga mengganggu arus lalu lintas.
Meski demikian, terpantau beberapa kendaraan masih melintas di ruas jalan tersebut.
Pengguna jalan pun diminta untuk tetap waspada saat melintas guna menghindari hal yang tak diinginkan.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunflores.com dengan judul Gunung Lewotobi Laki-laki Naik Status Level IV Awas, Warga Harus Menjauh hingga 7 KM
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunFlores.com/Arnol Welianto, Kompas.com)