TRIBUNNEWS.com - Sembilan orang tewas akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (3/11/2024) malam.
Hal ini telah dikonfirmasi Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Flores Timur, Hironimus Lamawuran, Senin (4/11/2024).
"Kejadian tadi malam sekitar pukul 23.57 Wita. Ada sembilan orang meninggal," kata dia kepada Kompas.com, Senin.
Berdasarkan hasil identifikasi sementara, lanjut Hironimus, korban tewas terdiri dari delapan orang dewasa dan satu anak-anak.
Semua korban tewas merupakan warga Desa Klatanlo, Kecamatan Wulanggitang.
Menurut Hironimus, korban tewas disebabkan tertimpa runtuhan dari rumah mereka.
"Yang meninggal ini rata-rata akibat tertimpa runtuhan dari bangunan rumah yang mereka tinggal," jelasnya.
Terpisah, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan (Pusdatin) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, mengungkapkan ada tiga kecamatan yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Jumlah warga yang mengungsi, ujar dia, mencapai 10.295 jiwa.
"Total 14 desa dengan masyarakat terpapar saat ini mengungsi mencapai 2.734 kepala keluarga atau 10.295 jiwa," katanya, Senin.
Sementara itu, Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Lewotobi Laki-laki, Herman Yoseph, mengumumkan adanya kenaikan status dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas).
Baca juga: Gunung Lewotobi Laki-laki Berstatus Level IV Awas, Pusat Vulkanologi Keluarkan Imbauan untuk Warga
Kenaikan status itu diumumkan pada Senin pagi, setelah erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
"Izin menyampaikan kenaikan aktivitas Gunung Lewotobi laki-laki dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas)," urai Herman, Senin, dilansir TribunFlores.com.
Selain itu, Herman mengatakan warga sekitar maupun pengunjung, diimbau untuk tidak berada di sekitar radius 7 kilometer dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.