Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Arnold Welianto
TRIBUNNEWS.COM, LARANTUKA - Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) erupsi lagi, Kamis (7/11/2024) sekitar pukul 06.32 Wita.
Mengutip TribunFlores.com, tinggi kolom abu teramati kurang lebih 2.500 meter di atas puncak atau ± 4.084 m di atas permukaan laut).
Baca juga: Kemenkes Salurkan Obat-obatan dan Alkes Kepada Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
Ratusan pengungsi yang berada di posko pengungsian SMA Negeri 1 Titehena Desa Lewolaga, Kecamatan Titehena panik saat menyaksikan erupsi terjadi.
Antonius Puka, warga Desa Duripali bersama warga lainnya merasa sedih karena ingat dengan kondisi rumah mereka.
"Sedih ingat kampung, panik juga kalau lihat erupsi terus, dari pagi erupsi tadi malam, setiap saat, kami masih khawatir," ujarnya.
Sementara itu, berdasarkan laporan dari Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya dan barat.
Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47.3 mm dan durasi sementara ini ± 4 menit 44 detik.
Saat ini Gunung Lewotobi Laki-laki berada pada Status Level IV (Awas) dengan rekomendasi:
1. Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki dan pengunjung/wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 7 Km dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Baca juga: Update Erupsi Gunung Lewotobi: 1.772 Warga Mengungsi di Perbatasan Kabupaten Flores Timur-Sikka NTT
2. Masyarakat agar tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
3. Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
4. Masyarakat yang terdampak hujan abu Gunung Lewotobi Laki-laki memakai masker/penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan.
5. Pemerintah Daerah senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Folres Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Becana Geologi, Badan Geologi di Bandung.