Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Arnold Welianto
TRIBUNNEWS.COM, MAUMERE - Lima dari 10 korban meninggal akibat letusan Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan satu keluarga.
Mereka berasal dari Dusun Goliriang, Desa Klatanlo, Kecamatan Wulanggitang.
Baca juga: Gunung Lewotobi di Flores Meletus, 10 Orang Tewas
Lima jenazah tersebut dimakamkan dalam satu liang lahad di area rumahnya Dusun Goliriang, Desa Klatanlo, Kecamatan Wulanggitang, Senin (4/11/2024) sore.
Kelima korban ini dimakamkan di Zona Merah atas permintaan keluarga.
Proses pemakaman dibantu oleh keluarga dan aparat TNI dari Kodim 1624/Flores Timur serta Koramil Wulanggitang.
Sementara itu 5 janazah lainnya dibawa keluarga.
Isak tangis keluarga mewarnai pemakaman lima jenazah saat prosesi pemakaman berlangsung.
"Lima jenazah ini, kami kuburkan disini, di zona merah karena sesuai keinginan keluarga," kata Danramil 1624 - 06/Wulanggitang Kapten Inf Paulus Pehan Kedang.
Sementara itu Pemkab Flores Timur sudah mengevakuasi warga untuk diungsikan ke Kecamatan Tutehena Kabupaten Flores Timur.
Sedangkan warga lainnya mengungsi ke Kabupaten Sikka.
Baca juga: Kesedihan Korban Letusan Gunung Lewotobi, Sulit Makan dan Minum: Kami Mohon Datang Presiden Prabowo
Hingga saat ini, Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki masih menetapkan status level 4 Awas gunung Lewotobi Laki-laki.
Data dari BPBD Flores Timur, 10 orang meninggal dunia, ribuan rumah warga rusak sedangkan korban luka-luka masih dalam pendataan BPBD setempat.
10 Korban Tewas
Gunung Lewotobi Laki-laki meletus pada Senin (4/11/2024) pukul 00.30 Wita setelah mengalami kenaikan aktivitas vulkanik sejak Rabu (23/10/2024).