TRIBUNNEWS.COM, MAUMERE - Biarawati Nikolin Padjo SSpS menjadi salah satu korban meninggal dunia akibat letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Provinsi NTT, Minggu (3/11/2024).
Suster Nikolin yang menjabat sebagai Kepala Biara SSpS Hokeng ini meninggal setelah kamar yang dihuninya tertimbun bongkahan batu besar saat Gunung Lewotobi di Flores Timur erupsi.
Baca juga: Kesedihan Korban Letusan Gunung Lewotobi, Sulit Makan dan Minum: Kami Mohon Datang Presiden Prabowo
Informasi dari Biara SSpS Kewapante seperti dikutip dari TribunFlores.com, Suster Nikolin ternyata sempat berjuang menyelamatkan anak-anak asrama dan penghuni komunitas saat Gunung Lewotobi meletus.
Namun sayangnya, menjelang malam hari bongkahan batu dari Gunung Lewotobi meluncur hingga merobohkan tembok bangunan.
Suster Nikolin pun tidak bisa menyelamatkan diri.
Tubuhnya tertimbun bongkahan batu besar hingga merenggut nyawanya.
Rencananya jenazah Suster Nikolin akan dimakamkan Selasa (5/11/2024) hari ini di Pekuburan Para Suster di Watumilok.
Sosok Suster Nikolin
Suster Nikolin sudah bertugas sebagai pemimpin komunitas selama tiga tahun.
Usianya 60 tahun dan sudah menjalani kaul kekal selama 35 tahun.
"Beliau bertugas sebagai pemimpin komunitas tersebut sudah tiga tahun. Umur suster 60 dalam kaul kekal 32 tahun," kata Provinsial SSpS Flores Bagian Timur, Suster Ines dikutip TribunFlores.com.
Baca juga: Erupsi Gunung Lewotobi di NTT, BNPB: 10 Orang Meninggal, 10.295 Jiwa Terdampak
Suster Ines mengatakan Suster Nikolin dikenal sebagai seorang pekerja keras dan murah hati.
Dia menyebut Suster Nikolin memiliki komitmen kuat dan pribadinya yang sangat baik.
Detik-detik Batu Besar Robohkan Kamar Suster Nikolin
Kepergian Suster Nikolin membuat keluarga besar Komunitas SSPS Kewapante atau Biara SSpS Flores Bagian Timur, terpukul.
Saat ditemui TribunFlores.com, Sr.Ines mengaku terkejut dan terpukul atas kepergian rekannya itu.