Ia menjelaskan, semua anggota komunitas di Hokeng telah dievakuasi dan dalam kondisi aman.
Namun saat proses evakuasi, Suster Nikolin berada di dalam kamar.
Di saat yang sama ada bongkahan batu yang menimpa kamar sang suster.
"Semua sudah berusaha cari perlindungan. Tapi saat mau mengevakuasi Suster Nikolin keadaannya tidak memungkinkan. Ada bongkahan batu besar sudah merobohkan kamarnya. Para suster, calon suster, perawat dan anak asrama semua sudah dievakasi saat kejadian. Suster Nikolin saat kejadian berada di kamarnya dan kami tidak menyangka ia akhirnya pergi meninggalkan kami selama-lamanya," papar Suster Ines.
Baca juga: Gunung Lewotobi di Flores Timur Meletus, Biara SSpS dan Asrama Diterjang Batu Besar, Api Berkobar
Suster Ines mengungkapkan, setelah mendengar kabar ada letusan gunung, ia meminta truk dan pick up melakukan evakuasi semua penghuni di Hokeng untuk dibawa ke Maumere.
"Tadi malam (Minggu malam--red) sekitar jam setengah satu kami mendapat informasi dari para suster di WA bahwa Gunung Lewotobi meletus dan para suster yang lain, anak-anak asrama sudah berkumpul semua," ujarnya.
"Namun Suster Nikolin belum ada dan setelah mendengar berita ini, ada beberapa suster bawa dengan kendaraan termasuk ambulans, ke sana (Hokeng) untuk evakuasi," ujarnya.
Saat para suster sudah kembali membawa anak-anak asrama, karyawati sudah dievakuasi ke Kewapante.
Namun ketika hendak mengevakuasi Suster Nikolin, ia sudah tidak ada di dalam kamarnya.
"Tadi pagi, para suster sudah membawa kembali anak-anak asrama, karyawati dan juga para suster sudah dievakuasi. Semua dibawa ke Kewapante. Hanya Suster Nikolin ketika dipantau ke kamar tidurnya, beliau sudah tidak ada lagi, sudah pergi. Dan tadi para suster masih menunggu lama, Basarnas dari Maumere untuk dievakuasi," ujarnya.
Suster Inez menjelaskan, jenazah Suster Nikolin sudah dibawa ke Kewapante untuk dimakamkan Selasa (5/11/2024) di Pekuburan Para Suster di Watumilok.
"Besok pagi diawali dengan perayaan ekaristi pada pukul 9 pagi di Kapela SSpS Kewapante, selanjutnya diantar ke pemakaman para suster di Watumilok," paparnya.
"Jenazah suster sudah dibawa ke Kewapante dan tiba di sini sekitar jam 13.30 Wita. Kami semua sudah menanti di sini bersama Romo Lorens Noi. Lalu rencananya jam 18.00 akan ada misa di Kapela SSpS dipimpin oleh Romo Lorens. Romo Lorens ini adalah keluarga dekat dari suster," jelasnya.
10 Korban Tewas
Gunung Lewotobi Laki-laki meletus pada Senin (4/11/2024) pukul 00.30 Wita setelah mengalami kenaikan aktivitas vulkanik sejak Rabu (23/10/2024).
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi kemudian meningkatkan status Gunung Lewotobi Laki-laki dari level III siaga menjadi level IV awas.