News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gunung Lewotobi Meletus

Sosok Biarawati Nikolin, Meninggal Setelah Kamarnya Tertimbun Bongkahan Batu Besar Gunung Lewotobi

Penulis: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase foto Sr Nikolin Padjo SSpS meninggal dunia karena tertimpa batu akibat erupsi Gunung Lewotobi di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, pada Minggu (3/11/2024), sekira pukul 12.00 malam Wita dan penampakan Biara SSPS Boru di Hokeng Flores Timur, NTT, Senin 4 November 2024.

Kepala PVMBG Prihatin Hadi Wijaya mengatakan, Gunung Lewotobi Laki-laki telah mengalami gempa letusan sebanyak 43 kali, 28 kali gempa embusan, 94 kali gempa harmonik, tujuh kali low frequency, 133 kali gempa vulkanik dangkal, 26 kali gempa tektonik lokal, 68 kali gempa tektonik jauh, dan tiga kali getaran banjir.

"Pada periode sebelumnya, rata-rata tinggi kolom erupsi adalah 100-1.000 meter, saat ini rata-rata tinggi kolom erupsi setinggi 500-1.000 meter," ujar Hadi, Senin. 

Kepala Pelaksana BPBD Flores Timur Fredy Moat Aeng menyebut jumlah korban akibat Gunung Lewotobi Laki-laki meletus ada 10 orang. 

Hingga Senin (4/11/2024) pagi, jumlah korban meninggal dunia menjadi 10 orang dan ribuan warga mengungsi ke tempat yang lebih aman.

"Jumlah korban meninggal akibat letusan Gunung Lewotobi sebanyak sepuluh orang. Korban meninggal ini yang sudah dievakuasi dari puing-puing bangunan," kata Kepala Pelaksana BPBD Flores Timur Fredy Moat Aeng, Senin pagi.

Korban letusan Gunung Lewotobi Laki-laki meninggal karena mereka tertimpa batu berukuran besar dari puncak gunung dan menembus atap rumah warga.

Identitas 9 Korban Tewas

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyebut hingga Senin (4/11/2024) pukul 11.51 Wita, 10 warga meninggal dunia akibat letusan Gunung Lewotobi Laki-laki.

Dari jumlah korban tersebut, sembilan jenazah korban berhasil dievakuasi petugas SAR. 

Sementara satu jenazah lagi masih berada di reruntuhan.

Berdasarkan data BPBD, sembilan dari 10 korban tewas merupakan warga Desa Klatanlo, Kecamatan Wulanggitang.

Enam di antaranya merupakan satu keluarga. 

Mereka tewas akibat tertimbun runtuhan material rumah serta batu, kerikil dan pasir yang terlontar dari puncak Gunung Lewotobi Laki-laki.

"Untuk warga Klatanlo, korbannya ada 9 orang, termasuk dengan suster (biarawati)," kata Kepala Desa Klatanlo, Petrus Muda Kurang. 

Korban meninggal dunia terdiri dari lima laki-laki dan empat perempuan. Seorang di antaranya masih anak-anak.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini