News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Duel Pimpinan & Karyawan Koperasi Dipicu soal Kasbon, Keduanya Luka Parah Dirawat di RSUD

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Pimpinan dan karyawan kantor Koperasi Simpan Pinjam (KSP) di Purworejo Jawa Tengah terlibat duel, Rabu (6/11/2024) malam.

TRIBUNNEWS.COM, PURWOREJO - Pimpinan dan karyawan kantor Koperasi Simpan Pinjam (KSP) di Purworejo Jawa Tengah terlibat duel, Rabu (6/11/2024) malam.

Perkelahian ini diduga dipicu oleh kekecewaan karyawan terkait penolakan permintaan kenaikan kasbon harian.

Baca juga: Kronologi Pria di Bekasi Tewas Setelah Terlibat Perkelahian, Sempat Mengaku Asam Lambung Naik

Akibatnya sang pimpinan koperasi, Purwanto (42) mengalami luka robek pada kepala bagian atas dan dahi, lecet pada lengan tangan sebelah kiri, patah tulang pada jari kelingking tangan kanan.

Sementara lawan duetnya yang juga berstatus karaywan, Pendi (27) mengalami luka tusuk pada perut sebelah kanan, kepala sebelah kiri.

Keduanya dilarikan ke rumah sakit setelah insiden tersebut.

Kapolsek Purworejo, AKP Bruyi Rohman menceritakan kronologis peristiwa itu.

Kejadian bermula pada pukul 17.00 WIB sore, saat karyawan Pendi kembali ke kantor setelah menemui nasabah.

Setelah menyelesaikan administrasi dan menyetorkan uang kepada bendahara kantor Maorin, Pendi kemudian menghadap Purwanto, pimpinan koperasi, untuk meminta kenaikan kasbon harian.

Namun permintaan ini ditolak hingga memicu pertengkaran antara keduanya.

Baca juga: Viral Aksi Perkelahian 2 Siswa MI di Lombok Timur, Berawal karena Saling Mengejek

Salah satu karyawan, Amel, yang melihat pertengkaran tersebut merasa ketakutan dan keluar dari kantor. 

"Karena emosi, Pendi langsung berdiri dari tempat duduknya dan mendorong Purwanto hingga terdorong ke tembok." 

"Setelah itu, Pendi membalikkan meja di depan Purwanto," ungkap Kapolsek AKP Bruyi Rohman, Kamis (7/11/2024).

Dalam keadaan emosional, Purwanto mengambil sebilah badik dari dalam laci mejanya yang terbalik dan mengacungkannya kepada Pendi untuk menakut-nakuti.

Melihat situasi semakin memanas, bendahara Maorin berteriak untuk mencegah, namun ia akhirnya berlari keluar karena ketakutan.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini