TRIBUNNEWS.COM, SINGARAJA - Ni Luh Sri Bakti (Lauw Swie Hong), warga Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Buleleng, Bali ditemukan tak bernyawa di dalam sumur, Kamis (7/11/2024).
Jasadnya ditemukan mengambang di sumur.
Kapolsek Kota Singaraja, Kompol Made Agus Dwi Wirawan mengatakan penemuan jenazah itu pertama kali diketahui oleh seorang pengemudi ojek, Ketut Ardi.
Ketut Ardi memang kerap mengantar makanan ke rumah lansia berusia 70 tahun itu.
Baca juga: Ibu Rumah Tangga di Lubuklinggau Sumsel Kehilangan Balita: Ditinggal Usai Mandi di Sumur
"Pada saat itu yang bersangkutan hendak mengantar makanan, namun rumah korban dalam keadaan tertutup. Ketut Ardi sempat memanggil korban, tapi tidak ada sahutan. Hingga akhirnya Ketut Ardi menyampaikan informasi ini pada kerabat korban bernama Nyoman Subiasa," kata Kompol Made Agus Dwi Wirawan.
Mendapat informasi tersebut, Nyoman Subiasa segera mendatangi rumah Luh Sri Bakti.
Ia segera membuka pintu rumah, namun tak berselang lama mencium aroma tak sedap.
Akhirnya ia menghubungi anggota keluarga lainnya untuk bersama-sama mencari sumber bau busuk tersebut.
Pencarian sumber bau busuk menyisir segala sudut rumah.
Hingga akhirnya salah satu anggota keluarga mendapati sesosok jenazah mengambang di dalam sumur, yang setelah dikonfirmasi ternyata Luh Sri Bakti.
"Peristiwa ini kemudian dilaporkan ke kepala lingkungan, selanjutnya dilaporkan ke Polsek Kota Singaraja untuk mendapat penanganan lebih lanjut," ucapnya.
Polisi yang mendapat laporan itu, segera mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP dan meminta keterangan sejumlah saksi.
Baca juga: Pemuda Bertato Nekat Lompat ke Sumur, Ngamuk setelah Diselamatkan
Dari hasil olah TKP, korban diperkirakan terjatuh ke dalam sumur kedalaman 10 meter dengan lebar 1 meter saat menimba air.
Namun karena tidak segera mendapat pertolongan, akhirnya korban meninggal dunia.
"Sementara hasil pemeriksaan tim medis dari Puskesmas Buleleng 1, pada tubuh korban tidak ditemukan lebam mayat.
Sebaliknya ditemukan tanda pembusukan berupa perubahan warna pada kulit dan pembekakan pada anggota tubuh.
Jenasah diperkirakan meninggal 4 hari sebelumnya atau lebih.
Pihak keluarga juga mengatakan jika korban memiliki gangguan penglihatan katarak," ungkapnya.
Pasca ditemukan meninggal dunia di dalam sumur, jenazah Ni Luh Sri Bakti selanjutnya dievakuasi.
Proses evakuasi melibatkan Tim gabungan terdiri dari Tim SAR dari Pos Pencarian dan Pertolongan Buleleng, BPBD Kabupaten Buleleng, Damkar, Babinsa Kampung Baru, Inafis Buleleng, Polres Buleleng, Polsek Singaraja, serta masyarakat setempat.
Proses evakuasi jenazah membutuhkan waktu setidaknya sejam lebih.
Kepala Seksi Operasi dan Siaga SAR Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, I Wayan Suwena informasi kejadian tersebut pihaknya terima pada pukul 14.35 Wita dari Polres Buleleng.
"Bermula dari keterangan keluarga korban saat membuka rumah tercium bau busuk. Setelah dicari-cari sumbernya, ternyata korban sudah meninggal dunia di dalam sumur," ungkapnya, Kamis (7/11/2024).
Selanjutnya Tim SAR dimintai tolong untuk membantu proses evakuasi tubuh korban dari dalam sumur.
Pihaknya pun segera menurunkan 7 personel Pos Pencarian dan Pertolongan Buleleng menuju lokasi.
"Setibanya di lokasi, tim melihat situasi sekitar lokasi guna memastikan keamanan personil yang akan diturunkan ke dalam sumur untuk proses evakuasi," ujarnya.
Kata Suwena, ketinggian dinding sumur kurang lebih sepaha orang dewasa, sementara kedalaman sumur diperkirakan 6 meter.
Tim SAR gabungan tidak menemukan kendala dan akhirnya korban dievakuasi kurang lebih pada pukul 16.45 Wita dalam keadaan meninggal dunia.
"Kondisinya sudah kaku dan mulai membengkak. Selanjutnya jenazah Ni Luh Sri Bakti dibawa menuju RSU. Singaraja dengan menggunakan ambulans PMI Kabupaten Buleleng," imbuhnya. (mer)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Nasib Luh Sri Bakti, Dipanggil Tak Dijawab, Ternyata Tewas di dalam Sumur di Singaraja Buleleng