TRIBUNNEWS.COM - Kuasa Hukum Keluarga Korban, Reifon Cristabella mengungkapkan bagaimana kondisi dari korban dan keluarganya usai mendapatkan intimidasi dari seorang pengusaha, Ivan Sugiamto.
Diketahui korban yang merupakan siswa SMA Kristen Gloria 2 Surabaya itu sebelumnya mendapat intimidasi dari Ivan hingga diminta sujud dan menggonggong.
Intimidasi itu dilakukan Ivan karena ia tak terima anaknya diejek oleh korban.
Akibat sikap arogan dari Ivan itu, Reifon mengatakan hingga kini baik korban maupun keluarga korban mengalami trauma mendalam.
Korban juga masih menjalani proses pemulihan dengan psikiater dan psikolog.
"Terkait dengan kondisi korban dan keluarga korban, dapat saya sampaikan bahwa sampai saat ini masih dalam tahap pemulihan."
"Kita juga berdiskusi dengan psikiater dan psikolog, karena jujur saja kejadian yang menimpa mereka di tanggal 21 Oktober 2024 meninggalkan trauma yang mendalam," kata Reifon, dilansir Kompas TV, Minggu (17/11/2024).
Lebih lanjut Reifon pun mendesak aparat penegak hukum untuk bisa menangani kasus ini dengan serius.
"Aparat penegak hukum dapat menindaklanjuti dugaan perkara tindak pidana persekusi dan premanisme ini secara serius," imbuh Reifon.
Ivan Sugiamto Ditangkap Polisi, Diteriaki Tahanan hingga Diminta Sujud dan Menggonggong
Sebelumnya, Ivan ditangkap di Bandara Internasional Juanda, Kamis (14/11/2024).
Kini, ia ditahan di Polrestabes Surabaya.
Setelah penangkapan, dilakukan pemeriksaan yang dilakukan lebih dari tiga jam di gedung unit PPK dan Jatanras Polrestabes Surabaya.
Baca juga: Terkuak Hubungan Pamen TNI dan Ivan Sugianto, Bersahabat Sejak Lama tapi Bantah Jadi Bekingan
Ivan yang semula mengenakan baju putih saat di bandara harus berganti pakaian tahanan berwarna oranye.
Tidak hanya itu, pria tersebut diborgol dan berjalan tanpa alas kaki saat digiring ke Ruang Tahanan Negara di Gedung Anindita Polrestabes Surabaya.
Di sini, situasi berubah drastis bagi Ivan, ia menerima teriakan mengejek dari para tahanan lainnya.
"Ivan Sugiamto, sujud.. sujud.. sujud!"
"Ayo gonggong, gonggong, gonggong!"
Terdengar lantang diiringi tawa keras para tahanan.
Polisi Ingatkan Orang Tua Tak Bikin Tambah Panas Jika Anak Berseteru
Pengusaha hiburan malam asal Surabaya, Jawa Timur, Ivan Sugianto viral setelah aksinya memaksa siswa SMA Kristen Gloria 2 Surabaya bersujud dan menggonggong.
Kini ia sudah ditetapkan tersangka dan ditahan di Rutan Mapolrestabes Surabaya.
Motif Ivan Sugianto melabrak siswa Kristen Gloria 2, inisial EH karena tak terima, anaknya di SMA Cita Hati dihina sejumlah siswa SMA Kristen Gloria 2, terutama korban berinisial EH.
Ivan menyebut EH mengolok-olok anaknya mirip pudel atau anjing.
Ivan memaksa siswa EH berlutut, bersujud meminta maaf, dan menggonggong.
Baca juga: Kondisi Ivan Sugiamto selama di Tahanan, Polisi Bantah Isu Diistimewakan: Makan Dijatah
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto mengatakan saat ini hanya Ivan Sugianto yang ditetapkan tersangka.
"Saat ini ya (baru satu tersangka)," kata Kombes Pol Dirmanto, Jumat (15/11/2024).
Namun, tak menutup kemungkinan jumlah tersangka akan bertambah.
Mengingat Ivan saat bersikap arogan di Sekolah Kristen Gloria 2 mengajak teman-temannya.
Kombes Pol Dirmanto meminta masyarakat belajar dari kasus Ivan Sugianto.
Baca juga: Ivan Sugiamto, Dari Sikap Arogan Suruh Siswa Gonggong Hingga Huni Sel Tak Ber-AC dan Makan Dijatah
Sebagai orang tua menurutnya harus bijak.
Jika anak sedang konflik dengan teman sebaya, tidak perlu ikut membuat situasi menjadi semakin keruh.
"Kami mengimbau kepada masyarakat apabila anaknya berseteru, anak atau kasus anak dengan anak, monggo diselesaikan dengan kepala dingin."
"Kalau antar sekolah, monggo diselesaikan dengan kepala dingin. Baik itu sekolahnya, orang tuanya. Tidak perlu menambahi panas suasana," ucap Kombes Pol Dirmanto.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Adi Suhendi)