News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Fakta Pilkada Sampang Memakan Korban Jiwa, Saksi Paslon Jimad Sakteh Dibacok, Pelaku Belum Ditangkap

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Febri Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Detik-detik korban dikeroyok sejumlah warga bersenjata tajam jenis celurit erlokasi di Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura, Minggu (17/11/2024).

TRIBUNNEWS.COM - Jimmy Sugito Putra, saksi salah satu pasangan calon (paslon) Pilkada Sampang 2024, dikeroyok di Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, Minggu (17/11/2024).

Aksi pengeroyokan terjadi saat Jimmy Sugito Putra mendampingi kunjungan paslon nomor urut 2, Slamet Junaidi-Ahmad Mahfudz (Jimad Sakteh) ke tokoh desa setempat.

Korban sempat dibawa ke RSUD Ketapang untuk mendapat perawatan.

Kepala Humas RSUD Ketapang, Syafril Alfian Akbar, mengatakan korban dibawa dalam kondisi berlumuran darah, tetapi masih sadar.

"Saat tiba di RSUD, korban menerima perawatan medis, pertolongan terhadap korban," ungkapnya, Senin (18/11/2024), dikutip dari TribunJatim.com.

Korban tiba di RSUD Ketapang sekitar pukul 16.10 WIB dan selang satu jam kemudian dinyatakan meninggal.

Syafril Alfian Akbar menjelaskan kondisi kesehatan korban terus menurun karena mendapat luka bacok pada muka, punggung, dan tangan. 

"Pada pukul 17.15 WIB, korban akhirnya meninggal dunia dan korban sudah diantarkan ke rumah duka," katanya.

Diketahui, Slamet Junaidi merupakan Bupati Sampang periode 2019-2024.

Ia kembali maju sebagai calon Bupati 2024-2029 diusung 5 partai pendukung, yakni Partai Gelora Indonesia, NasDem, PKS, PKB dan Gerindra.

Wakil Ketua Harian DPP PKB, Nadya Alfi Roihana, mengecam aksi kekerasan terhdap saksi paslon Jimad Sakteh yang berujung kematian.

Baca juga: Insiden Tragis: Saksi Paslon Pilkada Sampang Tewas Dibacok, Rombongan Sempat Diadang

"Kekerasan ini tidak hanya melukai nilai-nilai demokrasi, tetapi juga merusak tatanan kehidupan bermasyarakat yang seharusnya dilandasi perdamaian dan persatuan,” ucapnya.

Ia menegaskan pesta demokrasi tidak untuk bermusuhan hingga mengorbankan nyawa.

"Tidak ada pesta demokrasi seharga nyawa manusia. Mari kita jaga Pilkada ini tetap damai, bermartabat, dan jauh dari kekerasan," tandasnya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini