TRIBUNNEWS.COM - Pemilik klub malam Valhalla Spectaclub Surabaya, Ivan Kuncoro menegaskan pihaknya tidak ada kaitannya dengan pengusaha Ivan Sugiamto yang terjerat kasus perundungan terhadap siswa SMA Gloria 2 Surabaya berinisial ET dan kini telah ditetapkan menjadi tersangka.
Dikutip dari Surya.co.id, Ivan Kuncoro mengungkapkan dirinya hanya kebetulan memiliki nama depan dengan Ivan Sugiamto.
"Dia (nama depan sama), tapi tidak ada kaitannya dengan Vallhala," kata Ivan Kuncoro pada Senin (18/11/2024).
Kendati demikian, Ivan Kuncoro mengakui sempat berencana untuk bekerjasama dalam bisnis.
Namun, sambungnya, lantaran ada perbedaan pandangan, maka kerjasama tersebut tidak terlaksana.
Di sisi lain, Ivan juga memprotes kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang melakukan pemblokiran rekening usahanya.
Pasalnya, pemblokiran tersebut telah berdampak serius terhadap operasional dari klub malam milik Ivan.
Dia bercerita banyak tamu-tamu yang biasa ke Valhalla, kini mengurungkan niatnya karena klub malamnya dikaitkan dengan kasus yang menjerat Ivan Sugiamto.
"Memang benar rekening kami diblokir sejak Ivan Sugiamto ditahan. Dampaknya sangat besar, tamu-tamu jadi malas datang, dipikirnya kami biang kerok. Dikaitkan dengan judi online, padahal tidak ada kaitan sama sekali, pure untuk usaha," katanya.
Baca juga: Teka-teki Penyebab Ivan Sugiamto Bisa Murka Luar Biasa dan Paksa Siswa Menggonggong
Ivan Kuncoro menuturkan pihaknya bakal melakukan pertemuan dengan PPATK terkait pemblokiran rekening Valhalla.
Dia menginginkan pertemuan itu dilakukan untuk mengklarifikasi bahwa klub malam miliknya tidak berkaitan dengan Ivan Sugiamto.
"Kami harap masalah ini bisa segera selesai, karena operasional kami terganggu. Masalah Ivan Sugiamto seharusnya masalah pribadi, tidak perlu dikaitkan dengan usaha kami. Kami tidak terlibat dalam hal yang dituduhkan," tuturnya.
Tribunnews.com telah menghubungi Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana untuk meminta tanggapan terkait protes dari pemilik Valhalla yang rekeningnya diblokir oleh pihaknya.
Namun, hingga berita ini diterbitkan, belum memberikan respons.