News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Misteri Tewasnya Wanita L di Rumah Teman Pria, Sosok Pemilik Rumah & 2 Dugaan Penyebab Korban Tewas

Penulis: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi rumah di Jalan Ngaglik II, Surabaya, yang menjadi lokasi penemuan jasad wanita berinisial L bersimbah darah. Tampak tali batas polisi warna kurning terpasang di pagarnya, Senin (18/11/2024). Kini polisi masih menyelidikan penyebab tewasnya korban L.

Hasil tes psikologi, adiknya itu mengalami kecenderungan gangguan mental depresi. 

Oleh psikiater rumah sakit, AN harus menjalani terapi pengobatan yang harus dikonsumsi secara rutin dan melakukan pemeriksaan kejiwaan secara berkala sepekan sekali. 

"Sudah sebulan ini, sudah konsultasi ke RSUD dr Soewandhi Surabaya, sampai ke psikotes, kayaknya ada semacam depresi. Dan masih konsultasi ke situ. Minggu ini harusnya kembali. Setiap Minggu konsultasi. Kurang lebih sebulan," ujarnya saat ditemui TribunJatim.com di kediamannya, Senin (18/11/2024). 

Namun, saat ditanyai mengenai faktor penyebab kondisi kejiwaan itu, SS mengaku, belum mengetahui hal tersebut.

Dia juga belum pernah menanyakan hal itu kepada sang adik secara langsung. 

"Nah itu saya enggak tahu jelas. Awalnya dia kepala pusing, tidak konsentrasi, katanya begitu," katanya. 

Selama sebulan terakhir, adiknya harus terus mengonsumsi obat yang diberikan oleh psikiater. 

Bahkan, pola konsumsi obat harus dilakukan secara berkala.

Dalam kurun waktu 24 jam, adiknya harus mengonsumsi obat dari psikiater tersebut pada jam-jam tertentu. 

Saksi SS sempat merasa khawatir adiknya terlambat mengonsumsi obat-obatan tersebut, selama menjalani proses penyelidikan kepolisian di Mapolsek Genteng. 

"Tadi saya kirim adik saya (adik ke-4), untuk ke Polsek Genteng untuk ambil kunci rumah. Karena adik saya (adik ke-3 atau AN) sebetulnya sedang sakit. Dia harus minum obat. Obatnya di dalam rumah," ujarnya.

Jika terlambat mengonsumsi obat-obatan resep psikiater tersebut, adiknya bisa berperilaku aneh. Seperti berperilaku cenderung pasif. 

Bahkan, tak jarang, pada kondisi tertentu, kalau telanjur terlambat mengonsumsi obat, adiknya bisa kesulitan diajak berkomunikasi. 

"Soalnya, adik saya kalau enggak minum obat, itu jadi kayak robot, enggak kooperatif. Misalkan kooperatif pun, kalau ditanya A, jawabnya bisa C dan E," pungkasnya. 

Polisi Periksa 3 Saksi Termasuk AN Pemilik Rumah

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini