Kapolsek Genteng Polrestabes Surabaya, Kompol Bayu Halim Nugroho mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan secara menyeluruh terhadap AN sebagai teman dari korban L.
"Kami masih melakukan penyelidikan," ujarnya.
Pihaknya tetap mengedepankan metode scientific crime investigation (SCI) untuk menyelidiki kasus tersebut, sehingga ia tak ingin gegabah melansir informasi berkaitan dengan penyelidikan ini.
Namun diakuinya sudah ada tiga orang saksi yang sedang menjalani pemeriksaan di Mapolsek Genteng Polrestabes Surabaya.
Salah satu saksinya itu, adalah pemilik rumah yakni AN.
Mengenai penyebab kematian korban L, ia menegaskan, masih menunggu hasil penyelidikan, termasuk autopsi.
"Masih penyelidikan. Penyebab kematian menunggu autopsi. Ada beberapa ya saksinya. Sekitar 3 orang. Bisa bertambah sesuai pengembangan kami. Olah TKP masih berlangsung. Opsnal bekerja," pungkasnya.
Dua Versi Penyebab Tewasnya Korban
SS, kakak kandung AN menceritakan kronologis penemuan mayat L.
Informasinya, korban wanita berinisial L merupakan tamu di rumah kawasan Jalan Ngaglik II, Genteng, Surabaya, tempat penemuan jenazah korban.
Sedangkan, pemilik rumah yang juga teman pria dari korban berinisial AN (51).
SS mengaku dirinya baru mengetahui adanya penemuan jasad L setelah diberitahu oleh istrinya, pukul 21.30 WIB.
Istri SS melihat banyak orang berada di depan rumah adik ipar yang juga ditinggali oleh ibu mertuanya itu.
Beberapa orang di antaranya tampak lalu lalang keluar masuk rumah.
Juga ada sebuah mobil ambulans terparkir tepat di depan pagar teralis besi pipih berwarna putih itu.
Saat saksi SS mendekati rumah ibundanya yang berjarak tak lebih dari 15 meter ke sisi selatan dari rumahnya, dia melihat adiknya dibawa dengan pengawalan anggota kepolisian.
SS sempat bertanya kepada sang adik mengenai kejadian malam itu. Ternyata adiknya itu, tidak menjawab apa-apa.
"Istri saya bilang kok rumah sana ada ambulans dan polisi banyak. Lalu saya ke sana. Jam 21.30 WIB, adik saya dibawa dan saya tanya; ada apa ndro. Tapi enggak dijawab," ujarnya saat ditemui TribunJatim.com di kediamannya, Senin (18/11/2024).
Saksi SS mengaku sama sekali tidak mengetahui perihal insiden yang terjadi di rumah ibundanya itu, hingga menyeret-nyeret adiknya dan terdapat jasad wanita di dalam rumah.
Rumah tersebut dihuni oleh ibundanya dan adik ke-3 yakni AN.
Namun, sejak beberapa hari lalu, ibundanya sedang menginap di rumah kerabat di luar Kota Surabaya.
"AN sama ibu saya. Kebetulan ibu saya sedang keluar menginap di saudara. Besok mau pulang," katanya.
SS mengaku dari informasi yang didengarnya dari beberapa anggota kepolisian di lokasi, tewasnya korban diduga akibat penganiayaan berupa pemukulan.
Namun, berdasarkan cerita dari anak korban L yang sempat didengarnya langsung, saksi SS mengungkapkan, anak korban menerima telepon dari AN bahwa ibundanya terjatuh di kamar mandi dan mengalami pendarahan.
"Gak jelas. Menurut versi Polisi sebelum police line ditutup, katanya terjadi pemukulan, gitu. Tapi kalau kata AN ke anak korban; jatuh terus pendarahan," jelasnya.
Setelah menyaksikan kondisi korban di dalam rumah, anak korban L kemudian berinisiatif menelepon petugas kepolisian dan pihak kedaruratan.
"Nah, kalau versi anak korban, AN ini telepon ke anak korban; mamamu jatuh di kamar mandi. Lalu dia datang kok pendarahan. Kok gak bernyawa, maka lapor polisi. Itu saya diceritain anaknya," katanya.
Bagaimana Kondisi Korban?
Saksi SS mengaku tidak mengetahui pasti bagaimana kondisi korban L saat ditemukan.
Sebab dirinya baru diperkenankan oleh petugas kepolisian memasuki rumah, setelah mayat tersebut berhasil dievakuasi dan proses olah TKP rampung.
Namun, berdasarkan informasi yang diketahuinya, mayat korban berada di dekat kamar mandi.
Sementara bercak darah yang dilihatnya tampak berada di dekat pintu masuk menuju kamar mandi.
"Iya dekat ruang kamar mandi. Darahnya mau mendekati ke kamar mandi," ungkapnya.
Saksi SS menduga, korban diperkirakan terjatuh saat hendak mematikan saklar listrik di dekat kamar mandi.
Lalu, kepalanya terbentur tabung elpiji berukuran 12 kg lawas yang sudah tidak terpakai dan sengaja di simpan dekat lokasi tersebut.
"Kok mendekati saklar kamar mandi, terus mau matikan (lampu) lalu kepeleset, jatuh kena tabung elpiji di situ, yang lama 12 kg," katanya.
"Arah tubuhnya, enggak tahu jelas saya. Iya pokoknya ada di luar kamar mandi. Kalau menurut polisi, kayaknya pakai busana, karena tidak ada yang aneh-aneh itu. Gak ada baju yang dilepas," pungkasnya.
Sumber: (TribunJatim.com/Luhur Pambudi)
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul 2 Versi Kronologi Penemuan Wanita Tewas di Rumah Teman di Surabaya, Saksi Singgung Kamar Mandi