Menurut keterangan Ketua Tim Pemenangan Pasangan Jimad Sakteh, Surya Noviantoro, informasi yang didapat awalnya sempat ada pengadangan dari beberapa orang yang tidak bertanggung jawab kepada Paslon Jimat Sakteh.
"Setelah ada negosiasi, akhirnya pasangan Calon kami bisa diamankan dan keluar dari lokasi," ujar Surya.
Namun tak lama kemudian diduga para pelaku mendatangi kediaman satu tokoh yang dikunjungi Paslon Jimat Sakteh.
Para pelaku mendatangi Jimmy Sugito Putra.
Mereka datang lengkap dengan senjata tajam jenis celurit.
Sedangkan korban tidak membawa senjata tajam jenis apa pun.
"Kericuhan itu akhirnya menimbulkan korban jiwa, korban merupakan pendukung Paslon Jimat Sakteh," jelasnya.
Akibat dikeroyok korban mengalami sejumlah luka bacok di tubuhnya, sehingga nyawanya tak tertolong.
Menyikapi kejadian tersebut, Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya mengatakan situasi di Sampang sudah kondusif.
Dia memastikan kasus tersebut didalami semua pihak.
"Ini harus betul-betul ditegakkan proses hukum di sana, agar ada keadilan bagi semua dan agar suasana kondusif," kata Bima di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (19/11/2024).
Bima menyebut laporan dari Forkopimda di Sampang juga sudah diterima, serta sudah ada juga pertemuan dengan para tokoh agama dan para kiai di Sampang.
"Dan insya Allah sejauh ini kondisinya kondusif begitu ya. Tapi kita akan monitor secara ketat, kita akan mengkoordinasi dengan teman-teman Forkopimda di sana untuk melakukan mitigasi supaya tidak terjadi konflik yang meruas di sana," pungkasnya.
Penulis: Hanggara Pratama
Sebagian dari artikel ini telah tayang di TribunMadura.com dengan judul Tampang Para Pembunuh Saksi Paslon Pilkada Sampang Ahmad Junaidi-Mahfud, Celurit Jadi Bukti