News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Siswa Disuruh Menggonggong

6 Penyesalan EL Anak Ivan Sugiamto: Ingin Putar Waktu hingga Kehilangan Sosok Ayah

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengusaha Ivan Sugiamto saat digelandang menuju tahanan di Mapolrestabes Surabaya, Kamis (14/11/2024) malam - Anak pengusaha Surabaya Ivan Sugiamto, EL, menuliskan surat untuk sang ayah. Lewat surat itu, EL mengungkapkan penyesalannya,

TRIBUNNEWS.com - Surat yang ditulis anak pengusaha Surabaya, Jawa Timur, Ivan Sugiamto, berinisial EL, beredar di media sosial.

Lewat surat yang ditulis pada Senin (18/11/2024), EL mengungkapkan penyesalan mendalam atas kasus yang menjerat Ivan.

EL merasa karena dirinya, Ivan saat ini harus ditahan.

Dirangkum Tribunnews.com, berikut ini enam penyesalan EL yang ia tuliskan dalam suratnya:

 1. Ingin mengulang waktu

Di awal suratnya, EL mengaku seandainya bisa memutarbalikkan waktu, ia tak akan mengadu pada Ivan soal bullying yang dialaminya.

Sebab, menurut EL, berawal dari aduannya itulah sang ayah terkena masalah.

Baca juga: Sempat Janji Serahkan Diri, Pengusaha Ivan Sugianto Justru Dijemput Polisi, Kini Jadi Tersangka

"Aku minta maaf ya, Pa, gara-gara aku malah Papa yang kena masalah," tulis EL.

"Kalau waktu bisa diputar kembali, aku pasti enggak bilang ke Papa sama Ko Dave kalau aku di-bully," imbuhnya.

2. Tak bisa berkumpul bersama lagi

Lebih lanjut, EL menyesali saat ini ia tak bisa berkumpul bersama ayah dan ibunya seperti biasa.

Lantaran, EL merasa gara-gara dirinya, Ivan berada di tahanan.

"Gara-gara aku, Papa di penjara dan Papa udah enggak bisa kumpul lagi sama mama dan aku," ujar dia.

3. Sesalkan sang ayah dihujat banyak orang.

Tak hanya itu, EL juga menyesalkan bullying yang dilakukan warganet terhadap Ivan.

Ia merasa dirinya lah penyebab utama Ivan dipenjara dan dihujat banyak orang.

"Aku salah, Pa. Maafin ya. Gara-gara aku, Papa masuk penjara, dihujat sama banyak orang, padahal Papa cuma membela aku," kata EL.

Karena itu, EL mengaku bingung harus bersikap bagaimana.

Remaja tersebut bersedia melakukan apapun asalkan sang ayah tak lagi dihujat.

Ia juga mengaku ingin menggantikan posisi Ivan saat ini.

"Aku harus ngapain ya, Pa? Aku bingung harus ngapain lagi. Aku mau melakukan apapun asal Papa enggak disalahin sama orang-orang, biar Papa enggak dihujat lagi," urai EL.

"Kalau aku bisa gantiin posisi Papa sekarang, biar aku aja yang dihujat orang-orang di sosmed," lanjutnya.

4. Kehilangan sosok ayah

Buntut kasus yang menjerat Ivan, EL merasa kehilangan sosok ayah.

Baca juga: Sosok Wakasatreskrim Disebut Dekat dengan Pengusaha Surabaya IV yang Suruh Siswa SMA Menggonggong

Sebab selama ini, kata EL, kehadiran Ivan sebagai ayah begitu terasa.

EL merasa Ivan selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi keluarganya.

"Aku lebih rela dipanggil pudel seumur hidup daripada lihat Papa masuk penjara lagi."

"Sekarang aku kehilangan sosok Papa yang selalu jaga aku dan jaga mama, yang selalu berusaha memberikan terbaik untuk keluarga kita," ucap EL.

5. Merasa tak bisa banggakan orang tua

Selain kehilangan sosok ayah, EL juga merasa dirinya belum bisa membanggakan orang tua.

Bahkan, menurut EL, ia justru menjebloskan sang ayah ke dalam penjara karena membelanya.

"Aku sebagai anak bukan malah banggain orang tua, tapi malah Papa masuk penjara karena membela aku," ungkap dia.

6. Tak seharusnya telepon Ivan

EL juga mengaku bertanya-tanya, mengapa di hari dirinya di-bully, ia menelepon Ivan.

Ia menyesali keputusannya saat itu.

"Kenapa ya aku harus melibatkan Papa. Aku nyesel harus telepon Papa saat kejadian itu," kata EL.

Karena itu, EL saat ini hanya bisa mendoakan sang ayah agar senantiasa mendapat penjagaan dari Tuhan.

Ia juga meminta Ivan sabar menghadapi semuanya.

"Sekarang aku cuma bisa berdoa sama Tuhan biar Tuhan bisa jaga Papa di dalam sana, sama biar Tuhan ngasih kekuatan buat aku sama mama. Sorry ya, Pa. Papa yang sabar ya," paparnya.

Kronologi Siswa SMA Diminta Bersujud dan Menggonggong

Sebelumnya, kasus Ivan Sugiamto meminta siswa SMA Kristen 2 Gloria Surabaya, ET, bersujud dan menggonggong, viral di media sosial.

Kasus ini bermula saat ET mengejek rambut anak Ivan, EL, saat keduanya bertanding basket.

Pengusaha Surabaya IV yang menyuruh siswa SMA bersujud dan menggonggong, disebut dekat dengan Wakasatreskrim Polrestabes Surabaya, Kompol Teguh Setiawan (kanan). (TribunJatim.com Luhur Pambudi/X)

Sebagai informasi, ET dan EL berasal dari sekolah berbeda.

Buntut kejadian itu, EL bersama sejumlah pria dewasa, termasuk Ivan, mendatangi sekolah ET pada 21 Oktober 2024.

Saat itulah, Ivan kemudian membentak ET dan meminta korban meminta maaf karena telah mengejek EL.

Tak berhenti sampai di situ, Ivan meminta ET bersujud dan menggonggong.

"Kejadiannya di tenda-tenda itu (depan sekolah). Iya (disuruh menggonggong). Kejadiannya pas pulang sekolah, tapi tepatnya kurang tahu," ungkap petugas keamanan SMA Kristen Gloria 2 Surabaya yang enggan disebutkan namanya, Rabu (13/11/2024).

Pihak guru, petugas keamanan, dan Bhabinkamtibnas kemudian mendatangi lokasi kejadian karena mengetahui ada keributan.

Mereka berniat meredam amarah Ivan yang masih membentak ET.

Kasus berlanjut dengan guru SMA Kristen Gloria 2 Surabaya, atas nama sekolah, membuat laporan ke polisi dengan nomor LPM/1121/X/2024/SPKT/POLRESTABES SURABAYA.

Ivan kemudian diamankan pihak kepolisian pada Kamis (14/11/2024) sore, di Bandara Internasional Juanda.

Setelahnya, ia langsung ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.

Selain kasus perundungan, Ivan juga terjerat kasus dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

Sebagian artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Pengusaha Menangis Usai Paksa Siswa SMA Gloria 2 Surabaya Bersujud dan Mengonggong

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, Surya.co.id/Tony Hermawan)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini