Ia mengaku bahwa korban sempat bermain ke rumahnya selepas pulang sekolah di daerah Ngaliyan, Jumat (22/11/2024).
"Makanya saya kaget ketika hari Minggu (24/11/2024) dikabari korban meninggal dunia," ungkapnya.
Keluarga Enggan Komentar
Tribun sempat mendatangi rumah dua korban selamat masing-masing AD (17) dan SA (16).
SA tinggal di Kecamatan Tugu bersama kedua orangtuanya.
Keluarga SA enggan menemui.
Alasan keluarga SA masih trauma berat soal kasus ini.
"SA ini jarang keluar malam. Makanya kami kaget dengan adanya kasus ini," kata Ketua RT setempat Aris Widarto.
Tribun kemudian mendatangi rumah AD di wilayah Ngaliyan.
Tribun sempat bertemu AD dalam proses pra rekontruksi, Selasa (26/11/2024) pagi.
Siang harinya, AD ternyata belum di rumah.
Dia masih di kantor polisi.
Ketika menyambangi rumah AD, nenek korban menolak diwawancarai.
Para tetangga menyebut, AD tinggal di Semarang bersama neneknya.
Sedangkan orangtuanya di Magelang.
"AD ini anak baik. Jadi kami kaget adanya kejadian ini," tutur Ketua M Wakimin.
Tertutupnya para keluarga korban membuat sejumlah pihak kesulitan untuk memberikan bantuan hukum.
"Kami mau membantu tapi para keluarga korban belum membuka diri," kata Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Penyambung Titipan Rakyat (LBH Petir) Jawa Tengah Zainal Abidin.
Dia mengaku, kasus ini seperti ditutup-tutupi.
"Saya punya penilaian seperti itu (terkesan menutupi) padahal saya hanya mau melakukan pendampingan dan investigasi supaya kasus ini terang," ujarnya.
Korban Alami Luka Tembak di Pinggul
Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar sebelumnya mengatakan korban adalah anggota gangster Pojok Tanggul yang sedang melakukan tawuran dengan gangster Seroja di depan kawasan Perumahan Paramount, Semarang Barat, Jawa Tengah, Minggu (24/11/2024) sekira pukul 01.00 WIB.
Ketika kejadian tawuran, ada anggota penyidik Polrestabes Semarang yang melintas hendak pulang ke rumahnya.
Irwan mengklaim, ketika ada anggota melintas melihat dua kelompok remaja sedang tawuran lalu anggotanya berusaha melerai.
Namun, anggota itu malah diserang.
"Anggota polisi melakukan upaya melerai, polisi diserang hingga dilakukan tindakan tegas (menembak korban)," katanya.
Korban diketahui sempat dibawa ke RSUP Kariadi Semarang.
Irwan menyebut, korban yang tertembak di bagian pinggulnya dibawa ke rumah sakit oleh lawan tawuran dan anggota polisi tersebut.
"Makanya sampai pukul 10.00 WIB identitas (korban) belum diketahui karena yang bawa itu lawan tawuran (korban)," ucapnya.
Namun, pihak kepolisian masih menunggu hasil visum untuk detail kasus penembakan tersebut.
"Kami menunggu (hasil) visum rumah sakit. Sepertinya ada luka tembak," kata Irwan.
Sosok Polisi yang Melakukan Penembakan
Anggota polisi yang diduga melakukan penembakan diketahui berinisial Aipda RZ.
Saat ini Aipda RZ menjalani diperiksa Paminal Propam Polda Jateng.
Aipda RZ merupakan anggota Polrestabes Semarang.
Hasil pemeriksaan urine dan darah Aipda RZ oleh Labfor Polda Jateng menunjukkan negatif dari pengaruh narkoba maupun alkohol.
"Negatif pengaruh narkoba dan alkohol," kata Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar.
(tribunjateng.com/ iwan Arifianto)