Menurutnya, karena tidak bisa dihubungi, keluarga langsung mencari keberadaan GRO.
"Satu jam sebelum polisi menghubungi, kita masih mencari, terus polisi menghubungi kita pukul 12.27 WIB, disuruh datang ke kamar jenazah RS Kariadi," ujarnya.
Polda Jateng Lakukan Ekshumasi
Polda Jawa Tengah telah melaksanakan pembongkaran makam GRO di TPU Bangunrejo, Desa Saradan, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen, pada Jumat siang.
Siman mengaku ikhlas makam cucunya dibongkar untuk keperluan ekshumasi.
Siman yang datang langsung ke TPU untuk melihat proses pembongkaran makam cucunya, mengaku menyetujui langkah ini.
"Iya setuju (makam dibongkar), demi keadilan, biar prosesnya biar berjalan dengan lancar."
"Biar tahu barang buktinya, anak ini meninggal karena apa, keluarga ikhlas," ujar Siman.
Sebelumnya, Siman belum mengetahui cucunya meninggal karena ditembak.
Saat jenazah cucunya akan diekshumasi, Siman baru mengetahui bahwa GRO meninggal dunia karena ditembak.
Ia mengatakan, saat jenazah tiba di Sragen, dirinya hanya melihat wajah sang cucu sehingga tak mengetahui ada luka tembak di tubuh GRO.
"Yang dibuka hanya wajahnya saja, ingin tahu, cucu saya atau tidak, iya benar cucu saya."
"Waktu dibuka sudah ditata rapi, sudah dikafani seperti orang meninggal, kondisi perut belum tahu, yang tahu baru area muka saja," pungkasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul: Keseharian Siswa SMK Ditembak di Semarang Semasa Masih Hidup, di Rumah Hanya Bermain Bersama Kucing.
(Tribunnews.com/Deni)(TribunSolo.com/Septiana Ayu Lestari)